Rabu, 11 Desember 2024 17:16:53 WIB

Jubir: Tiongkok dengan Tegas Menentang Segala Bentuk Interaksi Resmi antara AS dan Kawasan Taiwan
Tiongkok

Eko Satrio Wibowo

banner

Zhu Fenglian, Juru Bicara Kantor Urusan Taiwan Dewan Negara Tiongkok (CMG)

Beijing, Radio Bharata Online - Tiongkok dengan tegas menentang segala bentuk interaksi resmi antara Amerika Serikat dan wilayah Taiwan, dan kegiatan separatis hanya akan menyebabkan Taiwan menghancurkan diri sendiri, kata Zhu Fenglian, Juru Bicara Kantor Urusan Taiwan Dewan Negara Tiongkok, pada hari Rabu (11/12).

Pada konferensi pers di Beijing, Zhu mengkritik perjalanan "transit" pemimpin regional Taiwan Lai Ching-te baru-baru ini di Hawaii.

"Tiongkok dengan tegas menentang segala bentuk interaksi resmi antara Amerika Serikat dan wilayah Taiwan, dan dengan tegas menentang setiap perjalanan 'transit' oleh pemimpin otoritas Taiwan ke Amerika Serikat dengan nama apa pun atau dengan dalih apa pun. Apa yang disebut perjalanan 'transit' oleh Lai Ching-te pada dasarnya bertujuan untuk mengupayakan pemisahan Taiwan dari Tiongkok dengan dukungan kekuatan eksternal, yang dimaksudkan untuk menyebarkan posisi separatisnya dan menyesatkan opini publik internasional dan orang-orang di Taiwan," tegas Zhu.

"Tantangan paling signifikan dalam hubungan lintas-Selat saat ini adalah sikap keras kepala otoritas Partai Progresif Demokratik (DPP) dalam mengupayakan pemisahan diri, melakukan provokasi dengan bersekongkol dengan kekuatan eksternal, dan mengikat Taiwan pada 'kereta perang'. Kami dengan tegas memperingatkan otoritas DPP untuk berhenti mengupayakan pemisahan diri melalui dukungan militer atau eksternal dan menghentikan kegiatan separatis mereka. Hanya dengan kembali ke 'Konsensus 1992' yang mencerminkan prinsip satu-Tiongkok, hubungan lintas-Selat dapat diarahkan kembali ke jalur pembangunan yang damai dan tepat, yang memastikan jaminan sejati bagi prospek masa depan Taiwan," jelas Zhu.

Pada konferensi pers tersebut, Zhu juga menjawab pertanyaan tentang rencana otoritas DPP untuk meningkatkan pengeluaran militer dan membeli peralatan militer dari Amerika Serikat.

"Penguasa DPP berupaya memisahkan diri dengan membangun militernya, secara sembrono menghambur-hamburkan uang hasil jerih payah rakyat Taiwan untuk membeli senjata dan membayar 'biaya perlindungan' yang sangat mahal untuk menyatakan kesetiaan, yang tidak lain hanyalah strategi picik yang hanya akan membahayakan keamanan Taiwan. Semakin dalam ketergantungan pada dukungan eksternal untuk pemisahan diri, semakin besar kerusakan yang dialami Taiwan. Pada akhirnya, hal itu hanya akan mengarah pada penghancuran diri," ujar Zhu.

Komentar

Berita Lainnya