Jumat, 14 Juni 2024 13:18:46 WIB

Ilmuwan Tiongkok Menemukan Pola Baru Rotasi Matahari
Tiongkok

Eko Satrio Wibowo

banner

Ding Mingde, peneliti utama proyek ini dan seorang profesor di Universitas Nanjing (CMG)

Nanjing, Radio Bharata Online - Ilmuwan Tiongkok telah membuat terobosan signifikan dalam penelitian matahari melalui penggunaan satelit eksplorasi matahari mereka, Chinese H-alpha Solar Explorer (CHASE), yang telah menghasilkan penemuan pola baru rotasi atmosfer matahari.

Tim ini berhasil menghasilkan representasi tiga dimensi yang tepat dari rotasi atmosfer matahari untuk pertama kalinya, yang temuannya telah dipublikasikan di jurnal internasional terkenal "Nature Astronomy" pada hari Kamis (13/6).

Data tersebut diperoleh dengan menggunakan satelit CHASE, satelit eksperimental ilmiah dan teknologi surya pertama milik Tiongkok yang diluncurkan pada tahun 2021.

Setelah melakukan studi ekstensif, para peneliti mengatakan bahwa mereka telah memperoleh gambar tiga dimensi pertama di dunia dari rotasi atmosfer matahari, yang membuka lebih banyak rahasia tentang Matahari.

Biasanya, ketika sebuah bola berotasi, semakin tinggi ketinggian atmosfer, semakin lambat ia bergerak. Namun, tim peneliti menemukan bahwa ketika ketinggian atmosfer Matahari meningkat, kecepatan rotasi Matahari juga meningkat.

"Karena perubahan rotasi yang disebabkan oleh efek viskos seharusnya berangsur-angsur berkurang dari bawah ke atas, maka harus ada gaya yang mendorong rotasi lapisan atmosfer bagian atas. Oleh karena itu, temuan ini akan memiliki implikasi ilmiah yang signifikan terhadap aktivitas Matahari dan evolusi Matahari," kata Ding Mingde, peneliti utama proyek ini dan seorang profesor di Universitas Nanjing.

Hasil penelitian ini memiliki implikasi penting untuk memahami lebih jauh tentang proses bawah permukaan Matahari dan dinamika atmosfernya.

Satelit CHASE diluncurkan pada Oktober 2021 dan memiliki masa pakai tiga tahun. Satelit ini ditempatkan di orbit terkunci di sekitar Bumi yang menjaganya agar tetap berada pada posisi tetap yang sama terhadap Matahari sehingga memungkinkan wahana itu untuk mengumpulkan data dan mengambil gambar.

Satelit ini juga memiliki nama Tiongkok "Xihe", yang merupakan nama yang sama dengan nama Dewi Matahari yang menciptakan kalender dalam mitologi Tiongkok kuno.

Komentar

Berita Lainnya