Selasa, 18 Juni 2024 10:59:6 WIB
PKS Dan MUI Tolak Bansos Untuk Korban Judi Online
Indonesia
Wartakota/Endro

Menko PMK Muhadjir Effendy menyatakan penyaluran bansos untuk korban judi online sangat ketat, jangan sampai pelaku menerima. (warta kota/alfian)
JAKARTA, Radio Bharata Online - Niat pemerintah yang akan memberikan bantuan sosial (bansos) kepada korban judi online menuai kontra.
Nyaris tak ada masyarakat yang mendukung niat tersebut, meski dikaitkan dengan aspek kemanusiaan. Menurut masyarakat, niat itu terkesan sangat aneh dan mengada-ada.
Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PKS Wisnu Wijaya Adiputra, mengatakan usulan Wakil Ketua Satgas Pemberantasan Perjudian Daring, Muhadjir Effendy patut ditolak. Menurut Wisnu, alih-alih ingin memberantas judi online, usulan tersebut justru akan memperparah keadaan.
Menurut Wisnu, para penjudi tentu akan berpikir, enak main judi online, sebab kalau menang dapat uang, kalau kalah dapat bansos. Mestinya pemerintah ingat, bahwa para pemain judi online ini adalah pelaku tindak pidana, bukan korban yang harus diberikan bansos.
Wisnu pun berharap, Satgas Judi Daring yang baru saja dibentuk Presiden melalui Kepres Nomor 21 Tahun 2024, bisa bekerja tegas, cepat, efektif dan solutif.
Sementara itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga mengingatkan pemerintah soal bansos bagi keluarga korban judi online. Menurut MUI, bansos sebaiknya diberikan kepada keluarga miskin.
Ketua MUI Bidang Fatwa, Asrorun Niam Sholeh, kepada wartawan, Selasa mengatakan, perlu ada kekompakan dari seluruh pihak untuk memberantas judi online.
Asrorum mengapresiasi komitmen pemberantasan tindak pidana perjudian oleh pemerintah, salah satunya dengan pembentukan satgas pemberantasan judi online. Namun menurutnya jangan sampai ada narasi, yang justru kontra produktif terhadap komitmen besar yang sudah dibangun Presiden. Asrorun Niam mengingatkan, bahwa bansos tak perlu disangkutpautkan dengan korban judi online.
Menurutnya, Bansos itu untuk kepentingan bantuan bagi masyarakat yang tidak mampu agar dapat memenuhi hak dasarnya, jadi tidak usah dikait-kaitkan dengan perjudian. (WartaKota)
Komentar
Berita Lainnya
Inflasi September 2022 1,17 Persen, Tertinggi Sejak Desember 2014 Indonesia
Selasa, 4 Oktober 2022 14:34:54 WIB

HUT ke-77 TNI, Jokowi Beri Tanda Kehormatan Bagi Tiga Prajurit TNI Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 10:4:36 WIB

Naik-Turun Bus TransJakarta Wajib Tempel Kartu, Saldo Minimum Rp5.000 Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 10:12:43 WIB

BMKG Minta Warga Waspada Gelombang 2,5 Meter di Empat Wilayah Laut NTT Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 10:33:18 WIB

Presiden Ingatkan TNI untuk Selalu Siap Hadapi Tantangan Geopolitik Global Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 14:31:19 WIB

Mesir Gelar Kegiatan Interaktif Belajar Bahasa Mandarin Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 15:20:17 WIB

Memperkuat Ketahanan Pangan Nasional Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 17:33:33 WIB

Pertemuan P20 di Buka Indonesia
Kamis, 6 Oktober 2022 14:20:55 WIB

Seluruh Biaya Perawatan Korban Kanjuruhan DItanggung Pemkab Malang Indonesia
Kamis, 6 Oktober 2022 14:48:18 WIB

Direktur PT Liga Indonesia Baru Jadi Tersangka Tragedi Kanjuruhan Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 10:59:49 WIB

Kronologi Tragedi Kanjuruhan, 11 Tembakan Gas Air Mata Dilepaskan Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 11:9:42 WIB

Jokowi Minta Dewan Direksi BPJS Ketenagakerjaan Kelola Dana dengan Hati-Hati Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 14:43:21 WIB

Sekjen PBB Prihatin Atas Insiden Penembakan di Thailand Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 15:55:21 WIB

Kirab Kebangsaan Merah Putih di Kota Pekalongan Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 16:3:8 WIB

Mahfud Md Tidak Mempermasalahkan Media Asing Investigasi Tragedi Kanjuruhan Indonesia
Sabtu, 8 Oktober 2022 8:53:51 WIB
