Senin, 3 Februari 2025 15:39:51 WIB

Harimau yang Memangsa Beruang di Timur Laut Tiongkok Tawarkan Wawasan Ekologi Baru
Tiongkok

Eko Satrio Wibowo

banner

Feng Limin, seorang profesor di Fakultas Ilmu Hayati Universitas Normal Beijing (CMG)

Hunchun, Radio Bharata Online - Survei satwa liar baru-baru ini di sebuah taman nasional di timur laut Tiongkok mengungkap bahwa harimau yang memangsa beruang bukanlah fenomena langka di taman tersebut, menawarkan perspektif baru tentang hubungan predator di wilayah itu.

Survei yang dipimpin oleh Universitas Normal Beijing dan didukung oleh berbagai tim peneliti dan lembaga tersebut, dilakukan di Taman Nasional Harimau dan Macan Tutul Tiongkok Timur Laut atau Northeast China Tiger and Leopard National Park (NCTLNP) dan menandai peluncuran survei dasar sistematis pertamanya tentang sumber daya satwa liar.

Taman tersebut, yang membentang di provinsi Jilin dan Heilongjiang, merupakan rumah bagi sekitar 70 harimau Siberia liar, 80 macan tutul Amur liar, bersama dengan beruang cokelat, beruang hitam Asia, dan karnivora besar lainnya. Diresmikan pada tahun 2021, taman tersebut merupakan pusat keanekaragaman hayati yang penting.

Kamera menangkap pemandangan luar biasa dari seekor harimau Siberia yang terus mengejar beruang cokelat besar, yang, meskipun tubuhnya besar dan gerakannya lambat, menunjukkan kelincahan yang mengejutkan.

Feng Limin, seorang profesor di Fakultas Ilmu Hayati Universitas Normal Beijing, menjelaskan bahwa pengejaran harimau yang terus-menerus itu kemungkinan besar disebabkan oleh usianya yang masih muda dan kurangnya pengalaman dalam memburu beruang.

Analisis DNA dari sampel kotoran harimau dan macan tutul telah mengungkapkan bahwa beruang -- yang secara tradisional dianggap sebagai predator puncak tanpa musuh alami -- merupakan bagian penting dari makanan harimau Siberia.

"Berdasarkan analisis awal kami, kami telah membuat beberapa penemuan yang mengejutkan. Misalnya, kami selanjutnya mengetahui bahwa selain herbivora sedang dan besar seperti babi hutan dan rusa sika, harimau juga memangsa karnivora besar, seperti beruang. Kami telah menemukan bahwa beruang merupakan sekitar 10 persen dari makanan harimau Siberia sepanjang tahun. Rekaman kamera inframerah sebelumnya telah merekam harimau yang mengejar beruang," jelas Feng.

Biasanya, karnivora besar dianggap sebagai predator puncak tanpa musuh alami, yang sering kali menghindari konfrontasi langsung dengan menyesuaikan pola aktivitas mereka. Namun, semakin banyaknya laporan tentang harimau yang memangsa macan tutul dan beruang memberikan wawasan baru tentang hubungan yang kompleks dan jaring makanan dalam ekosistem taman tersebut.

"Hal ini membantu kita memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang proses ekologi dan hubungan yang kompleks dalam ekosistem NCTLNP, yang memberikan kontribusi data yang sangat berharga untuk konservasi keanekaragaman hayati di masa mendatang," tambah profesor tersebut.

Komentar

Berita Lainnya