Sabtu, 20 Juli 2024 10:11:4 WIB

Penilaian Navigasi Maritim Militer Tiongkok Dilakukan di Perairan Lepas Pantai Fujian
Tiongkok

Eko Satrio Wibowo

banner

Letnan Kolonel Liu Chengliang (CMG)

Fujian, Radio Bharata Online - Satu detasemen lapis baja amfibi dari Grup Angkatan Darat ke-73 Tiongkok melakukan evaluasi keterampilan tempur dasar di perairan lepas pantai Provinsi Fujian di Tiongkok timur, sebagai bagian dari upaya membangun kekuatan maritim yang lebih kuat.

Salah satu item evaluasi adalah menavigasi kendaraan tempur di perairan yang terbatas. Pengemudi yang berkualifikasi harus menunjukkan kemahiran dalam mengendalikan kendaraan tempur melalui berbagai skenario maritim yang menantang. Ini termasuk melakukan manuver garis lurus yang tepat, lintasan berkelok-kelok, dan navigasi jarak dekat melalui rintangan di air.

Sebelum penilaian, para perwira menjalani pelatihan simulasi di bengkel khusus mereka, yang dilengkapi dengan realitas virtual (VR), realitas tertambah (AR), dan simulator mengemudi berbasis gerakan yang canggih.

Untuk memastikan para peserta pelatihan siap menghadapi kondisi perairan terbuka yang kompleks dan dinamis, tim evaluasi merancang skenario yang semakin menantang, seperti mengurangi jarak antar rintangan yang mengapung.

"Saat kendaraan tempur berlayar di perairan terbuka, kendaraan itu terus-menerus terpapar gelombang, dan bidang pandang yang diamati melalui periskop juga sangat terbatas. Hampir tidak ada referensi di laut. Jadi sulit untuk menentukan posisi dan arah kendaraan. Itu dapat dengan mudah menimbulkan perasaan stres dan panik, yang kemudian dapat mengakibatkan kontrol kendaraan yang tidak memadai dan manuver berbelok yang tidak tepat waktu," kata Wang Zheng, yang bertugas di detasemen tersebut.

Setelah berjam-jam berlayar, kinerja kru menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam keterampilan mengemudi amfibi mereka. Hasilnya, sekelompok personel kendaraan lapis baja yang baru dilatih memperoleh kualifikasi mereka untuk navigasi maritim.

"Kami telah mengikuti model pelatihan yang terdiri dari instruksi teoritis pertama, kemudian simulasi, dan akhirnya pelatihan langsung. Kami membiarkan para peserta pelatihan melakukannya selangkah demi selangkah, secara bertahap membangun fondasi yang kokoh untuk kemampuan tempur maritim mereka. Pada saat yang sama, kami terus memperkuat pelatihan kolaboratif kru, serta meningkatkan kemampuan komando, koordinasi, dan dukungan di berbagai aspek kesiapan tempur," kata Letnan Kolonel Liu Chengliang.

Komentar

Berita Lainnya