Jumat, 12 Juli 2024 15:34:21 WIB

Terkurung Daratan, Xinjiang Manfaatkan Keuntungan Unik untuk Budidayakan Ikan di Gurun
Tiongkok

Eko Satrio Wibowo

banner

Panen ikan di Kabupaten Nilka, Prefektur Otonomi Ili Kazakh, Daerah Otonomi Xinjiang Uygur, barat laut Tiongkok (CMG)

Xinjiang, Radio Bharata Online - Daerah Otonomi Xinjiang Uygur di barat laut Tiongkok, wilayah yang terkurung daratan dan jauh dari lautan, memanfaatkan sumber daya alamnya yang unik dan teknologi inovatif untuk mendorong akuakultur di padang pasir yang gersang.

Sinar matahari yang panjang, gurun pasir yang luas, pegunungan yang terjal, dan iklim yang sangat kering membuat Xinjiang menjadi lokasi yang tidak cocok untuk produksi makanan laut.

Tapi, wilayah ini juga memiliki banyak sungai, danau, waduk, dan kolam, tempat industri produk akuatik dapat berkembang.

Wilayah itu memiliki lebih dari 3,07 juta hektar wilayah perairan yang cocok untuk budidaya ikan. Secara khusus, lelehan es dan salju di pegunungannya, yang memiliki kualitas air yang sangat baik dan kaya akan oksigen terlarut, menyediakan lingkungan yang cocok untuk budidaya salmon.

Di Kabupaten Nilka, Prefektur Otonomi Ili Kazakh, sebuah waduk mengumpulkan air lelehan dari gletser di Pegunungan Tianshan sehingga memungkinkan suhu air rata-rata tetap berada di kisaran 12 derajat Celcius sepanjang tahun. Keuntungan lain dari kegiatan budidaya salmon adalah airnya yang jernih dan mengalir dengan lambat.

Di peternakan, salmon dibesarkan di dalam keramba terapung dengan berbagai ukuran, dan diberi makan oleh mesin otomatis. Dalam waktu sekitar tiga tahun, salmon akan tumbuh dari telur menjadi ikan dewasa yang siap dipanen.

Ikan salmon yang baru dipanen akan dipindahkan ke alat pendingin yang dapat membekukan ikan pada suhu di bawah lima derajat Celcius, kemudian dimasukkan ke dalam kotak berisi es dan diangkut ke pabrik terdekat untuk diproses dan dikemas.

Dengan peralatan otomatis, salmon segar dapat diproses, dikemas, dan dikirim ke meja makan konsumen dalam waktu 24 jam.

Tahun ini, produksi tahunan salmon lokal diperkirakan akan mencapai sekitar 7.000 ton.

Selain membesarkan salmon di perairan bersuhu rendah, Xinjiang juga mendirikan peternakan akuakultur saline-alkali.

Di Kota Tumxuk, para petani telah membangun kolam ikan di lahan saline-alkali.

Di musim dingin, mereka membesarkan benih ikan air asin di rumah kaca, sehingga memungkinkan mereka untuk beradaptasi dengan lingkungan air asin-alkali setempat. Ketika suhu sudah sesuai, hewan-hewan air tersebut akan dibudidayakan di kolam terbuka, dengan elemen-elemen dan probiotik ditambahkan ke dalam air salin-alkali untuk menyiapkan "air laut buatan" yang cocok untuk pertumbuhan makhluk hidup.

Komentar

Berita Lainnya