Selasa, 17 Desember 2024 15:16:8 WIB

Utusan Tiongkok Serukan untuk Patuhi Prinsip yang Dipimpin dan Dimiliki Libya dalam Memajukan Rekonsiliasi Politik
International

Eko Satrio Wibowo

banner

Geng Shuang, Wakil Tetap Tiongkok untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (CMG)

New York, Radio Bharata Online - Utusan Tiongkok untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa pada hari Senin (16/12) menyerukan untuk mematuhi prinsip yang dipimpin dan dimiliki Libya dalam memajukan proses rekonsiliasi politik di negara itu.

Pada pengarahan Dewan Keamanan PBB tentang Misi Dukungan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Libya (UNSMIL), Geng Shuang, Wakil Tetap Tiongkok untuk PBB, mengatakan masih ada perbedaan pendapat di antara pihak-pihak di negara itu, yang menghambat proses politik dan meramalkan jalan yang panjang dan sulit menuju persatuan nasional.

Geng juga menekankan pentingnya terus mempromosikan dialog politik.

Diharapkan bahwa sekretaris jenderal akan segera menunjuk perwakilan khusus baru untuk Libya sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan, dan setelah berkonsultasi sepenuhnya dengan pihak-pihak terkait memberikan lebih banyak layanan yang baik untuk mendukung penjembatani perbedaan di antara pihak-pihak di Libya, kata Geng.

Tiongkok mendukung solusi Afrika untuk masalah-masalah Afrika, dan menyambut peran yang lebih besar dari Uni Afrika dalam menyelesaikan masalah Libya, katanya.

Tiongkok sangat prihatin dengan situasi yang sangat tidak stabil di Libya bagian barat dan bentrokan antarkelompok bersenjata atas wilayah, kata Geng, sambil menyerukan kepada semua pihak di Libya untuk mengutamakan kepentingan negara dan rakyatnya, terus melaksanakan perjanjian gencatan senjata, menahan diri dari tindakan sepihak yang merusak stabilitas, dan mempertahankan pemulihan situasi yang telah dicapai dengan susah payah.

Masalah pengungsi dan migran ilegal merupakan tantangan yang terus-menerus di Libya, kata Geng, sambil menyerukan kepada masyarakat internasional untuk bekerja sama lebih erat dan dukungan yang lebih besar bagi Libya guna mencegah interaksi dan sinergisme berbagai faktor risiko.

"Masalah Libya telah berlangsung selama lebih dari satu dekade, yang alasannya layak untuk kita renungkan secara mendalam. Telah terbukti bahwa campur tangan eksternal dan solusi yang dipaksakan tidak dapat membawa perdamaian. Tiongkok berharap bahwa semua pihak akan menghormati kedaulatan, kemerdekaan, dan integritas teritorial Libya, mematuhi prinsip yang dipimpin dan dimiliki Libya dalam memajukan proses rekonsiliasi politik, dan bersama-sama melakukan upaya nyata untuk membawa Libya kembali ke jalur perdamaian dan pembangunan yang benar pada tahap awal," jelas Geng.

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner