Sabtu, 30 Maret 2024 10:55:6 WIB

Penulis Tiongkok Terkenal Ma Shitu Meninggal Dunia pada Usia 110 Tahun
Tiongkok

Eko Satrio Wibowo

banner

Ma Shitu, seorang penulis, penyair, dan kaligrafer Tiongkok yang terkenal (CMG)

Chengdu, Radio Bharata Online - Ma Shitu, seorang penulis, penyair, dan kaligrafer Tiongkok yang terkenal, meninggal dunia pada Kamis (28/3) malam di usia 110 tahun karena sakit.

Ia pernah menjabat dalam beberapa posisi, termasuk ketua dan ketua kehormatan Asosiasi Penulis Provinsi Sichuan dan Wakil Presiden Masyarakat Puisi Tiongkok.

Ma melanjutkan karir menulisnya bahkan setelah mencapai usia 100 tahun. Dia menerbitkan sebuah buku pada usia 105 tahun dan sebuah buku lagi saat berusia 107 tahun.

"Menulis adalah tentang hiburan dan kegembiraan. Sikap bahagia memungkinkan saya untuk menulis dengan lebih baik," kata Ma dalam sebuah wawancara dengan China Central Television (CCTV) pada Juli 2022.

"Saya tidak suka bahwa beberapa orang ingin menerbitkan buku mereka segera setelah selesai, atau bahkan membayar untuk menerbitkan karya mereka. Saya sangat tidak setuju dengan perilaku ini. Alih-alih menerbitkan buku dengan segera, seseorang dapat melakukan revisi dalam dua atau tiga tahun setelah selesai menulis buku," katanya.

"Saya tidak menulis buku untuk mendapatkan penghargaan. Saya menulis karena saya ingin, bukan demi ketenaran atau imbalan uang. Saya hanya suka menulis dan mengatakan apa yang ingin saya katakan," lanjutnya.

Bernama asli Ma Qianmu, Ma lahir di Chongqing, barat daya Tiongkok. Ia bergabung dengan Partai Komunis Tiongkok pada tahun 1938.

"Bekerja untuk Partai sebagai seorang revolusioner sangat berbahaya. Kami bisa ditangkap atau berkorban kapan saja. Oleh karena itu, setelah bergabung dengan Partai, saya berkata pada diri saya sendiri untuk percaya pada kemenangan dan siap berkorban," katanya.

Ma menderita kanker dua kali di tahun-tahun terakhirnya, namun hal itu tidak menyurutkan semangatnya karena ia sangat percaya bahwa perjuangan adalah bagian dari kehidupan.

"Begitu Anda telah membuat keputusan untuk mengejar jalan tertentu, Anda harus tetap teguh pada komitmen Anda, tanpa terpengaruh atau terhalang oleh kesulitan. Untuk benar-benar menjadi seseorang, seseorang harus menanggung kesulitan dan mengatasi tantangan. Tanpa melalui cobaan dan kesengsaraan, mustahil untuk berhasil dalam usaha apa pun," katanya.

Komentar

Berita Lainnya