Kamis, 22 Februari 2024 13:43:6 WIB

Badai Salju yang Parah Mengganggu Kehidupan Penggembala Mongolia
Tiongkok

Eko Satrio Wibowo

banner

Khosbayar, seorang penggembala yang tinggal di pinggiran Ulaanbaatar, ibu kota Mongolia (CMG)

Mongolia, Radio Bharata Online - Sebagian besar wilayah Mongolia baru-baru ini dilanda badai salju terburuk dalam hampir 50 tahun terakhir, yang berdampak besar pada kehidupan normal para penggembala setempat.

Di tengah cuaca musim dingin yang keras, Khosbayar, seorang penggembala yang tinggal di pinggiran Ulaanbaatar, ibu kota Mongolia, menceritakan kesulitan yang dihadapinya kepada reporter China Central Television (CCTV).

"Musim dingin kali ini sangat berat. Dengan hujan salju yang lebat dan suhu yang sangat dingin, saya telah kehilangan dua ekor sapi saya," kata Khosbayar.

Menurutnya, tahun ini salju turun lebih lebat dari biasanya, terutama di bagian timur dan tengah-barat Mongolia. Di beberapa daerah yang terkena dampak bencana salju yang parah, akumulasi salju telah melampaui ketinggian ger Mongolia.

"Begitu badai salju melanda, beberapa jalan tertutup salju tebal, sehingga sulit untuk mengantar anak-anak ke sekolah. Ada salju di mana-mana, jadi kami tidak bisa mengeluarkan ternak. Namun kami telah melewati banyak musim dingin dan musim semi yang sulit sebelumnya. Dengan semua pengalaman itu, kami pasti bisa melewatinya tahun ini," kata Khosbayar.

Menurut Badan Nasional Meteorologi dan Pemantauan Lingkungan Tiongkok, hampir semua provinsi di Mongolia mengalami kondisi cuaca yang keras pada musim dingin ini, dan sekitar 90 persen wilayahnya diselimuti salju.

Komentar

Berita Lainnya