Jumat, 12 November 2021 0:17:23 WIB

Kala Jokowi Sedih Mental Inlander Padahal Sudah Jadi Bangsa Merdeka
Tiongkok

Agsan

banner

Joko Widodo (Jokowi) (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pandangan mengenai kesetaraan sosial bangsa Indonesia di dunia. Jokowi menginginkan mental inlander yang sempat melekat pada bangsa Indonesia di era penjajahan disingkirkan.  Jokowi bicara soal mental inlander saat memberikan sambutan di HUT Partai NasDem ke-10, Kamis (11/11/2021). Politikus PDIP itu mencontohkan mental inlander yang masih minder bertemu dengan warga asing atau bule.

"Kita tidak ingin, saya tidak ingin mental inferior, mental inlander, mental terjajah ini masih ada yang.... Masih bercokol di dalam mentalitas bangsa kita. Ketemu bule saja kayak ketemu siapa gitu. Sedih kita," kata Jokowi.

Jokowi menduga mental inlander disebabkan oleh lamanya bangsa Indonesia dijajah. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini tidak ingin mental inlander itu tetap ada di dalam diri sebagian anak bangsa. 
"Kita kadang-kadang terlalu mendongak kayak gini, wong sama-sama makan nasi juga. Memang kita juga sadar bahwa kita telah 350 tahun dijajah. Bangsa kita ini sehingga kadang-kadang saya berpikir apakah terjajah terlalu panjang ini memunculkan sebuah DNA yang tadi saya sampaikan. Jangan-jangan seperti itu meskipun kita sudah 76 tahun merdeka," ujar Jokowi.

"Dan merdekanya pun lewat sebuah perjuangan yang panjang, bukan diberi. Tapi DNA ini masih terus kepikiran. Jangan-jangan kita memiliki mental inlander, mental terjajah, mental inferior gara-gara DNA yang diturunkan karena 350 kita terjajah. Jangan ditepukin, dong," kata Jokowi sambil meminta hadirin tidak bertepuk tangan.
Jokowi mengajak semua pihak membangun optimisme. Bangsa Indonesia, kata Jokowi, harus percaya diri dan meninggalkan mental inlander.

"Kita harus mulai membangun rasa percaya diri, rasa optimisme sebagai bangsa pemimpin. Jangan sampai kita kehilangan orientasi itu dan itulah yang dinamakan gerakan perubahan, gerakan restorasi ya di situ. Dan mental inlander itu, mental terjajah itu, mental inferior itu, jangan sampai nggak hilang-hilang sampai sekarang. Jangan juga ada yang memelihara, mental seperti itu jangan dipelihara," ujar Jokowi.

Dalam acara HUT ke-10 Partai NasDem, Jokowi juga memberikan selamat kepada NasDem yang memasuki usai baru. Jokowi berharap rahmat dan hidayah-Nya selalu menyertai semua pihak. "Selamat ulang tahun Partai NasDem yang ke-10, semoga Bapak Ketua dan kita semua diberikan rahmat hidayah oleh Allah SWT," kata Jokowi. Sementara itu, Ketum Partai NasDem, Surya Paloh berbicara perihal capres 2024 dalam sambutannya. Surya Paloh memastikan akan kembali mengusung Jokowi sebagai capres jika konstitusi tak membatasi.

"Kedua adalah mempersiapkan proses kesinambungan kepemimpinan yang akan datang. Kalau saja konstitusi kita tidak membatasi masa jabatan presiden itu hanya dua kali, saya tidak perlu lagi menjawab pertanyaan para kader partai ini, 'siapa calon presiden kita ke depan sesudah Jokowi, siapa?' Karena pasti irama, tone-nya sama dari atas sampai ke bawah, dari pimpinan sampai kader yang paling terendah, jawabannya satu, ya pasti 'Jokowi kembali'," kata Surya Paloh.

Namun Ketua Umum NasDem itu mengaku akan menghargai dan menjaga konstitusi. Surya Paloh menegaskan pembangunan harus terus dilakukan.
"Tapi kita punya komitmen yang sama, Presiden Jokowi juga mempunyai moralitas komitmen yang sama untuk menghargai konstitusi, menjaga konstitusi. Tetapi bangsa ini tetap harus melanjutkan upaya pembangunan," sebut Surya Paloh.

 https://news.detik.com/berita/d-5807752/kala-jokowi-sedih-mental-inlander-padahal-sudah-jadi-bangsa-merdeka.

 

Komentar

Berita Lainnya