Jumat, 30 Desember 2022 14:58:17 WIB

Pejabat Kesehatan Sebut Rilis Informasi COVID-19 di Tiongkok Selalu Transparan
Tiongkok

Adelia - Radio Bharata Online

banner

Pekerja dengan alat pelindung diri (APD) duduk di kendaraan yang diubah menjadi stasiun pengujian Covid-19 seluler selama lockdown di Shanghai, Senin, 4 Desember 2022 (Bloomberg)

Radio Bharata Online - Rilis informasi COVID-19 di Tiongkok, termasuk informasi kematian terkait COVID-19, selalu transparan, demikian disampaikan seorang pejabat kesehatan pada Kamis (29/12/2022).

"Tiongkok selalu memublikasikan informasi tentang kasus parah dan kematian akibat COVID-19 dalam semangat keterbukaan dan transparansi," kata Jiao Yahui, kepala Biro Administrasi Medis di bawah Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok, dalam sebuah konferensi pers yang digelar oleh Kantor Informasi Dewan Negara Tiongkok.

Dia menyebutkan bahwa kriteria global untuk menentukan kematian akibat COVID-19 terbagi menjadi dua kategori.

Beberapa negara hanya menghitung kasus orang dengan hasil tes asam nukleat positif setelah terinfeksi virus corona baru dan meninggal karena kegagalan pernapasan yang disebabkan oleh virus tersebut.

Namun berapa negara lain, kata Jiao, menghitung seluruh kematian dalam periode 28 hari setelah tes positif COVID-19. Artinya, jumlah korban bahkan bisa termasuk mereka yang bunuh diri atau meninggal dalam kecelakaan mobil setelah tertular virus.

"Sejak 2020, kriteria kematian akibat COVID-19 yang kami adopsi di Tiongkok adalah jenis yang pertama," jelas Jiao, seraya mengatakan bahwa Tiongkok menghitung kematian akibat kegagalan pernapasan yang disebabkan oleh virus corona baru setelah tes positif COVID-19 sebagai kematian akibat COVID-19.

Tiongkok juga telah memublikasikan kasus-kasus di mana pasien terinfeksi oleh virus COVID-19 tetapi penyebab langsung kematiannya adalah penyakit bawaan, katanya.

Dalam kasus seperti itu, penyebab kematian dikaitkan dengan penyakit bawaan, lanjut Jiao.

"Tiongkok selalu berkomitmen pada kriteria ilmiah untuk menentukan kematian akibat COVID-19, dari awal hingga akhir, yang sejalan dengan kriteria internasional," tambah Jiao.

Komentar

Berita Lainnya