Sabtu, 7 Januari 2023 8:37:20 WIB
Indonesia Sukses Luncurkan Satelit SS-1
Indonesia
AP Wira
Satelit Nano Indonesia, dari YouTube Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. Foto: Kemkominfo
JAKARTA, Radio Bharata Online - Kesuksesan pelepasan satelit nano Surya Satellite-1 (SS-1) dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) ke orbit Bumi rendah atau Low Earth Orbit (LEO) pada Jumat (6/1/2023), merupakan sejarah baru dalam pencapaian industri antariksa Indonesia. Hal ini karena peluncuran satelit nano relatif baru di Indonesia.
Seperti diketahui, mayoritas satelit yang beroperasi dan dipakai saat ini merupakan satelit konvensional atau satelit mikro. Project Leader SS-I, Setra Yoman Prahyang menyebutkan, satelit konvensional dan satelit nano pada dasarnya punya perbedaan mencolok dari segi ukurannya.
Dalam konferensi pers usai peluncuran SS-1, pada Jumat (6/1), Setra Yoman mengatakan, "Satelit konvensional secara bentuk ukurannya besar, dan skala ukurannya meter. Sedangkan satelit nano ukurannya jauh lebih kecil, dalam ukuran centimeter bentuknya kubus dan kecil,"
Setra juga menjelaskan, "Satelit konvensional sangat complicated, butuh profesional dari sisi mekaniknya, integrasinya, banyak sekali. Dengan satelit yang lebih kecil, karena lebih mudah untuk dibuat, sehingga dapat diaplikasikan untuk keperluan akademis maupun bisnis,"
Sekedar informasi, SS-1 merupakan satelit nano atau cubesat yang berukuran 10 x 10 x 11,35 cm dengan berat 1 hingga 1,3 kg. Ukurannya ini jauhblebih kecil dari satelit mikro atau tubesat yang biasanya memiliki berat 50-70 kg.
SS-1 dikembangkan oleh tujuh orang mahasiswa Surya University yang saat ini sudah alumni, yaitu Setra Yoman Prahyang, Hery Steven Mindarno, M. Zulfa Dhiyaulfaq, Suhandinata, Afiq Herdika Sulistya, Roberto Gunawan, dan Correy Ananta Adhilaksma.
Peluncuran dan pelepasan SS-1 ke orbit tak lepas dari peran United Nations Office for Outer Space Affairs (UNOOSA) dan Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA).
Proyek ini juga mendapat dukungan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Organisasi Amatir Radio Indonesia , PT Pudak Scientific , PT Pasifik Satelit Nusantara dan pemangku kepentingan lainnya.
detik.com
Komentar
Berita Lainnya
Inflasi September 2022 1,17 Persen, Tertinggi Sejak Desember 2014 Indonesia
Selasa, 4 Oktober 2022 14:34:54 WIB
HUT ke-77 TNI, Jokowi Beri Tanda Kehormatan Bagi Tiga Prajurit TNI Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 10:4:36 WIB
Naik-Turun Bus TransJakarta Wajib Tempel Kartu, Saldo Minimum Rp5.000 Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 10:12:43 WIB
BMKG Minta Warga Waspada Gelombang 2,5 Meter di Empat Wilayah Laut NTT Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 10:33:18 WIB
Presiden Ingatkan TNI untuk Selalu Siap Hadapi Tantangan Geopolitik Global Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 14:31:19 WIB
Mesir Gelar Kegiatan Interaktif Belajar Bahasa Mandarin Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 15:20:17 WIB
Memperkuat Ketahanan Pangan Nasional Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 17:33:33 WIB
Pertemuan P20 di Buka Indonesia
Kamis, 6 Oktober 2022 14:20:55 WIB
Seluruh Biaya Perawatan Korban Kanjuruhan DItanggung Pemkab Malang Indonesia
Kamis, 6 Oktober 2022 14:48:18 WIB
Direktur PT Liga Indonesia Baru Jadi Tersangka Tragedi Kanjuruhan Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 10:59:49 WIB
Kronologi Tragedi Kanjuruhan, 11 Tembakan Gas Air Mata Dilepaskan Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 11:9:42 WIB
Jokowi Minta Dewan Direksi BPJS Ketenagakerjaan Kelola Dana dengan Hati-Hati Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 14:43:21 WIB
Sekjen PBB Prihatin Atas Insiden Penembakan di Thailand Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 15:55:21 WIB
Kirab Kebangsaan Merah Putih di Kota Pekalongan Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 16:3:8 WIB
Mahfud Md Tidak Mempermasalahkan Media Asing Investigasi Tragedi Kanjuruhan Indonesia
Sabtu, 8 Oktober 2022 8:53:51 WIB