Rabu, 26 Mei 2021 4:27:31 WIB
Langka! Gerhana Bulan Total 26 Mei Terjadi 195 Tahun Sekali
Tiongkok
Kinar Lestari
Langka! Gerhana Bulan Total 26 Mei Terjadi 195 Tahun Sekali. Foto: ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Gerhana Bulan total pada 26 Mei 2021 sangat spesial. Selain bertepatan dengan Hari Raya Waisak, fenomena astronomi ini langka karena terjadi 195 tahun sekali.
Menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), gerhana bulan total yang beriringan dengan Hari Raya Waisak sudah beberapa kali terjadi dalam seabad terakhir, yakni pada 24 Mei 1990, 14 Mei 1938, 14 Mei 1957, 25 Mei 1975, dan 16 Mei 2003.
"Fenomena serupa akan kembali terjadi pada 26 Mei 2040, 7 Mei 2050, 6 Mei 2069, 17 Mei 2087, dan 29 Mei 2106," kata LAPAN seperti dikutip melalui situsnya.
Sedangkan fenomena super blood moon atau Bulan super merah yang beriringan dengan Hari Raya Waisak pernah terjadi sebanyak empat kali pada abad ke-19, yakni pada 10 Mei 1808, 21 Mei 1826, 1 Juni 1844, dan 21 Mei 1845.
"Fenomena tersebut akan berulang setiap 195 tahun sekali, dan akan kembali terjadi pada 10 Mei 2199, 21 Mei 2217, dan 16 Mei 2394," sebut LAPAN.
Peneliti Pusat Sains Antariksa (Pussainsa) LAPAN Andi Pangerang mengungkapkan, gerhana Bulan kali ini juga cukup unik karena beriringan dengan terjadinya Perige, yakni ketika Bulan berada di jarak terdekat dengan Bumi.
"Mengingat lebar sudutnya yang lebih besar 13,77% dibandingkan dengan ketika berada di titik terjauhnya (apoge) dan kecerlangannya 15,6% lebih terang dibandingkan dengan rata-rata atau 29,1% lebih terang dibandingkan dengan ketika apoge, gerhana Bulan kali ini disebut juga sebagai Bulan merah super," ujarnya.
Durasi fase total gerhana Bulan juga terbilang cukup singkat, yakni 14 menit 30 detik. Puncak gerhana sendiri akan terjadi pada pukul 18.18.43 WIB / 19.43.18 WITA / 20.43.18 WIT dengan jarak 357.464 kilometer dari Bumi, sementara itu puncak Perige terjadi pada pukul 08.57.46 WIB / 09.57.46 WITA / 10.57.46 WIT dengan jarak 357.316 kilometer dari Bumi.
Hampir semua negara akan bisa menyaksikan fenomena gerhana Bulan ini jika cuaca cerah, termasuk Indonesia. Dari arah Timur-Tenggara (hingga Tenggara untuk Indonesia bagian Timur), bisa menyaksikannya sekalipun tanpa bantuan alat optik.
Komentar
Berita Lainnya
Xi Jinping: Biar Semua Orang Lansia Mempunyai Kehidupan Masa Tua Yang Berbahagia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:14:40 WIB
Hasil Studi Ilmuwan Tiongkok, Minum Teh Setiap Hari Turunkan Risiko Diabetes Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:21:52 WIB
Tiongkok Produksi Kereta Api Hibrid yang BebasPolusi Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:26:6 WIB
Tiongkok Perkirakan Jual 68,5 Juta Tiket Kereta Selama Libur Hari Nasional Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:42:10 WIB
Tiongkok: Perlu Bersama Lindungi Fasilitas Infrastruktur Lintas Negara Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:48:4 WIB
Padi Hemat Air Bantu Petani Panen Melimpah di Tengah Kekeringan Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:51:7 WIB
Lanjutkan Balapan di Musim 2023, Zhou Guanyu Ingin Bawa Semangat dan Budaya Tiongkok Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 15:19:35 WIB
Tiongkok Larang Rokok Elektrik Rasa Buah dalam Peningkatan Regulasi Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:14:12 WIB
Tiongkok mendesak AS untuk mengakhiri kekerasan polisi terhadap orang kulit hitam Amerika selama sesi PBB Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:45:29 WIB
Setengah komunitas pedesaan di Tiongkok tercakup layanan perawatan lansia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:49:6 WIB
Guangzhou: Gerbang maritim Tiongkok ke dunia sejak zaman kuno Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:10:22 WIB
Tiongkok kalahkan Slovenia dan AS di Kejuaraan Tenis Meja Beregu Dunia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:20:34 WIB
Pemasangan Atap Beton Pertama Terowongan Jalan Raya Terpanjang di Provinsi Jiangsu Tiongkok Telah dimulai Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:25:54 WIB
Tiongkok ingin mengoptimalkan struktur ekonomi negara Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:30:30 WIB
Sinopec Tiongkok ingin hapus daftar ADS dari London Stock Exchange Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:50:46 WIB