Selasa, 15 Oktober 2024 12:53:27 WIB

Akademisi: Misi Luar Angkasa Tiongkok Memajukan Pemahaman Alam Semesta
Tiongkok

Eko Satrio Wibowo

banner

Wang Chi, akademisi dan Direktur Pusat Sains Luar Angkasa Nasional dari Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok (CMG)

Beijing, Radio Bharata Online - Misi luar angkasa Tiongkok telah memajukan pemahaman alam semesta secara signifikan karena negara tersebut telah membuat langkah penting dalam bidang-bidang penting seperti deteksi partikel materi gelap, verifikasi mekanika kuantum, dan eksperimen astrofisika berenergi tinggi, kata seorang akademisi Tiongkok dalam sebuah konferensi pers di Beijing pada hari Senin (14/10).

Wang Chi, akademisi dan Direktur Pusat Sains Luar Angkasa Nasional dari Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok, mengatakan bahwa Tiongkok telah melakukan eksperimen luar angkasa yang sangat besar dan mencapai pengembangan sains, teknologi, dan rekayasa terpadu dalam eksplorasi bulan dan planet.

"Industri kedirgantaraan Tiongkok telah membuat kemajuan yang signifikan selama 60 tahun terakhir. Sains luar angkasa di Tiongkok telah berkembang dari awal hingga matang dan tumbuh lebih kuat. Pada awal abad ini, Tiongkok meluncurkan satelit ilmiah pertamanya yang sesungguhnya dengan melaksanakan misi luar angkasa Bintang Ganda, yang meletakkan dasar bagi serangkaian satelit sains luar angkasa yang diwakili oleh 'Wukong' dan 'Micius'. Kami telah melakukan banyak eksperimen dalam sains luar angkasa dan aplikasi di bawah program penerbangan luar angkasa berawak, dan proyek eksplorasi bulan dan planet telah mencapai pengembangan terpadu dalam sains, teknologi, dan rekayasa," jelas Wang.

Wang mengatakan pelaksanaan misi-misi itu telah memacu perkembangan pesat ilmu antariksa Tiongkok, yang mengarah pada pembentukan kerangka disiplin ilmu yang komprehensif untuk ilmu antariksa, pendirian laboratorium-laboratorium utama, dan pembentukan unit-unit yang didedikasikan untuk misi-misi ilmu antariksa.

Menurutnya, Tiongkok kini memiliki kemampuan teknologi dan dukungan yang kuat untuk melaksanakan misi-misi ilmu antariksa, telah membina tim profesional ilmu antariksa tingkat tinggi, dan telah mencapai hasil-hasil yang signifikan secara ilmiah dengan pengaruh internasional.

"Saat ini, Tiongkok telah secara independen membuat terobosan-terobosan dalam berbagai bidang ilmu antariksa. Satelit 'Wukong' tengah melakukan eksplorasi partikel materi gelap, satelit 'Micius' telah memulai eksperimen ilmu kuantum pertama di antariksa, dan teleskop antariksa sinar-X pertama Tiongkok telah dijuluki Insight. Satelit eksplorasi surya pertama Tiongkok Xihe dan satelit eksplorasi surya komprehensif pertama Tiongkok Kuafu-1 telah memulai pengamatan surya. Wahana Chang'e-6 telah berhasil mengumpulkan sampel-sampel dari sisi terjauh bulan, wahana Tianwen-1 telah memulai eksplorasi di Mars, dan Tiongkok telah membangun laboratorium antariksa pertamanya di stasiun antariksanya." ungkap Wang.

"Melalui pelaksanaan misi-misi ini, para ilmuwan Tiongkok telah membuat kemajuan penelitian dan pencapaian yang signifikan di berbagai bidang seperti deteksi partikel materi gelap, verifikasi mekanika kuantum, eksperimen astrofisika berenergi tinggi, pengamatan medan magnet matahari, semburan matahari, dan lontaran massa koronal, pengamatan astronomi transien berenergi tinggi, pembentukan dan evolusi bulan, lingkungan Mars dan struktur geologi, hukum pergerakan material dan aktivitas kehidupan di lingkungan antariksa, yang memperdalam pemahaman manusia tentang alam semesta. Kemajuan ini telah menunjukkan bahwa Tiongkok mendekati panggung utama arena sains antariksa dunia," ujar Wang.

Sambil mengakui ketertinggalan Tiongkok dalam jumlah satelit sains antariksa dan pencapaian besar dibandingkan dengan negara-negara terdepan dalam bidang antariksa, Wang Chi menyatakan keyakinannya pada kapasitas Tiongkok untuk menjembatani kesenjangan tersebut.

Wang juga menguraikan tujuan Tiongkok dalam sains antariksa. Pada tahun 2027, Tiongkok bertujuan untuk mengamankan posisi terkemuka di bidang tersebut, melaju ke garis terdepan secara internasional pada tahun 2035, dan akhirnya memimpin dalam domain-domain penting pada tahun 2050, yang memperkuat statusnya sebagai pemimpin global dalam sains antariksa.

Komentar

Berita Lainnya