Senin, 7 Februari 2022 4:54:13 WIB

Zhang Yimou, Sutradara Dibalik Upacara Pembukaan Olimpiade Beijing
Olahraga

Agsan

banner

Zhang Yimou

Bolong.id - Upacara pembukaan Olimpiade Beijing yang digelar pada Jumat (4/2/2022) lalu berhasil diselenggarakan dengan megah dan spektakuler.

Upacara pembukaan tahun ini dipercayakan pada Zhang Yimou, sutradara terkenal asal Tiongkok yang terkenal dengan kepiawaiannya menggambarkan Tiongkok dengan sangat Tiongkok dan unik.

Zhang Yimou sebelumnya juga dipercaya untuk mengatur upacara pembukaan Olimpiade musim panas tahun 2008 yang juga diadakan di Tiongkok 14 tahun lalu. Bagaimana profil dan perjalanan karir sutradara brillian dan legendaris ini? Mari kita simak!

Zhang Yimou lahir 14 November 1950/51, di Xi’an, provinsi Shaanxi, Tiongkok. Sutradara “Generasi Kelima” Tiongkok ini dikenal karena film-filmnya yang mengeksplorasi ekspresi seksual dan penindasan politik di Tiongkok.

Ayah Zhang adalah seorang mantan mayor di pasukan Nasionalis Chiang Kai-shek (Kuomintang), masuk daftar hitam ketika komunis mengambil alih Tiongkok pada akhir 1940-an.

Selama Revolusi Kebudayaan, Zhang menghabiskan bertahun-tahun masa mudanya dalam kerja paksa di sebuah pertanian dan kemudian bekerja di sebuah pabrik.

Revolusi Kebudayaan berakhir pada tahun 1976, dan dua tahun kemudian ia masuk Akademi Film Beijing. Di sana Zhang belajar dengan sekelompok calon pembuat film, terutama Chen Kaige dan Tian Zhuangzhuang, yang kemudian dikenal sebagai Generasi Kelima.

Menganggap film-film Tiongkok modern tidak imajinatif dan berkualitas buruk, mereka berusaha membuat film-film inovatif yang sering membahas masalah sosial dan sejarah Tiongkok.

Gong Li dalam Raise The Red Lantern - Image from Internet. Segala keluhan mengenai hak cipta dapat menghubungi kami

Pada tahun 1987 Zhang menyutradarai film pertamanya, Red Sorghum. Film ini memenangkan Golden Bear di festival film Berlin, dan dibintangi Gong Li sebagai seorang wanita yang dijual untuk dinikahi.

Gong Li kemudian muncul di sejumlah film Zhang, termasuk Ju Dou (1990), sebuah drama tentang seorang wanita dalam pernikahan tanpa cinta yang berselingkuh.

Meskipun dilarang di Tiongkok, film ini sukses secara internasional, dan menjadi film Tiongkok pertama yang dinominasikan untuk Academy Award untuk film asing terbaik.

Beberapa film Zhang berikutnya juga melanggar sensor Tiongkok, termasuk Raise The Red Lantern (1992), masuk nominasi Oscar. Ini adalah film drama, yang berfokus pada persaingan yang tegang dan berakhir fatal antara empat istri demi suami mereka yang sudah lanjut usia.

Zhang Yimou dan Gongli - Image from China Daily

Pada abad ke-21, Zhang beralih ke drama seni bela diri. Filmnya yang berjudul Hero (2002) kembali masuk nominasi Oscar sebagai film berbahasa asing terbaik, dan menjadi film dengan pendapatan kotor tertinggi di Tiongkok.

Film aksi garapan Zhang berikutnya antara lain House of Flying Daggers (2004) dan Curse of the Golden Flower (2006).

Zhang kemudian mengubah arah fokus film garapannya lagi dengan komik thriller offbeat seperti, A Woman, a Gun and a Noodle Shop (2008), sebuah remake dari Blood Simple berlatar belakang Coen bersaudara di gurun Tiongkok.

Beberapa film Zhang Yimou lainnya yang terkenal antara lain: The Flowers of War (2011), menceritakan kisah seorang ahli pemakaman Amerika (diperankan oleh Christian Bale) yang menaungi sekelompok siswa biara dan pelacur selama Pembantaian Nanjing; Lady of the Dynasty (2015). Kisah cinta tragis antara selir Yang Guifei dan Kaisar Xuanzong; The Great Wall (2016); Shadow (2018). Drama aksi yang terinspirasi oleh Tiga Kerajaan Tiongkok; One Second (2020); dan Cliff Walkers (2021).

Poster Film The Great Wall - Image from Internet. Segala keluhan mengenai hak cipta dapat menghubungi kami

Komentar

Berita Lainnya

Jokowi Sambut Presiden FIFA di Istana Merdeka Olahraga

Selasa, 18 Oktober 2022 13:40:25 WIB

banner