Sabtu, 24 Desember 2022 16:0:21 WIB
Pengamat: Baru Jokowi yang Berani Stop Ekspor Bauksit
Indonesia
AP Wira
Presiden Jokowi/Foto: Dikhy Sasra
JAKARTA, Radio Bharata Online - Mulai Juni 2023, pemerintah melarang ekspor bijih bauksit. Larangan ekspor bahan mentah ini dilakukan untuk menggenjot hilirisasi. Sebelumnya, larangan ekspor nikel berujung gugatan di World Trade Organization (WTO). Namun, pemerintah terus melanjutkan kebijakan tersebut.
Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengungkapkan sebenarnya larangan ekspor hasil tambang dan mineral tanpa hilirisasi ini harus dilakukan paling lambat 2014. Kala itu banyak yang menolak dari kalangan perusahaan tambang. Terutama dari Freeport yang juga mengancam akan mengadukan ke WTO.
Tujuan dari larangan yang diterbitkan Jokowi adalah demi meningkatkan nilai tambah, penciptaan lapangan kerja baru dan menggenjot pertumbuhan ekonomi nasional. Selain itu pelarangan juga untuk mengoptimalkan hasil kekayaan alam sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat. Hal ini sesuai dengan amanah di pasal 33 UUD 1945.
Menurut Fahmy dalam jangka pendek, larangan ekspor ini bisa menurunkan pendapatan ekspor hingga Rp 21 triliun per tahun. Namun untuk jangka panjang akan ada nilai tambah yang didapatkan dari ekspor hasil hilirisasi dan produk turunan bauksit yaitu pendapatan negara akan naik Rp 62 triliun per tahun.
Dia menyebutkan, bukan hal yang mudah untuk meraup tambahan pendapatan dengan larangan ekspor bauksit. Akan banyak tantangan yang dihadapi pemerintah dan banyak tantangan serta penentangan, mulai dari kapasitas smelter yang terbatas untuk hilirisasi seluruh hasil bijih bauksit.
Sedangkan, penentangan dari WTO harus dilawan meskipun ujung-ujungnya akan kalah. Namun, proses persidangan gugatan WTO sampai keputusan final butuh waktu sekitar empat tahun. Selama empat tahun larangan ekspor bauksitharus tetap dilakukan hingga menghasilkanecosystemindustry bauksit dari biji bauksit dan produk hilirisasi hingga produk turunan, berupa:alumunia sebagai bahan baku industri mesin dansemiconductor.
Komentar
Berita Lainnya
Inflasi September 2022 1,17 Persen, Tertinggi Sejak Desember 2014 Indonesia
Selasa, 4 Oktober 2022 14:34:54 WIB
HUT ke-77 TNI, Jokowi Beri Tanda Kehormatan Bagi Tiga Prajurit TNI Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 10:4:36 WIB
Naik-Turun Bus TransJakarta Wajib Tempel Kartu, Saldo Minimum Rp5.000 Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 10:12:43 WIB
BMKG Minta Warga Waspada Gelombang 2,5 Meter di Empat Wilayah Laut NTT Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 10:33:18 WIB
Presiden Ingatkan TNI untuk Selalu Siap Hadapi Tantangan Geopolitik Global Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 14:31:19 WIB
Mesir Gelar Kegiatan Interaktif Belajar Bahasa Mandarin Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 15:20:17 WIB
Memperkuat Ketahanan Pangan Nasional Indonesia
Rabu, 5 Oktober 2022 17:33:33 WIB
Pertemuan P20 di Buka Indonesia
Kamis, 6 Oktober 2022 14:20:55 WIB
Seluruh Biaya Perawatan Korban Kanjuruhan DItanggung Pemkab Malang Indonesia
Kamis, 6 Oktober 2022 14:48:18 WIB
Direktur PT Liga Indonesia Baru Jadi Tersangka Tragedi Kanjuruhan Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 10:59:49 WIB
Kronologi Tragedi Kanjuruhan, 11 Tembakan Gas Air Mata Dilepaskan Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 11:9:42 WIB
Jokowi Minta Dewan Direksi BPJS Ketenagakerjaan Kelola Dana dengan Hati-Hati Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 14:43:21 WIB
Sekjen PBB Prihatin Atas Insiden Penembakan di Thailand Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 15:55:21 WIB
Kirab Kebangsaan Merah Putih di Kota Pekalongan Indonesia
Jumat, 7 Oktober 2022 16:3:8 WIB
Mahfud Md Tidak Mempermasalahkan Media Asing Investigasi Tragedi Kanjuruhan Indonesia
Sabtu, 8 Oktober 2022 8:53:51 WIB