Sabtu, 24 Februari 2024 11:15:17 WIB

Cendekiawan Inggris: Modernisasi Tiongkok Berpusat pada Manusia
Tiongkok

Eko Satrio Wibowo

banner

Martin Jacques, mantan peneliti senior di Departemen Politik dan Studi Internasional di Universitas Cambridge (CMG)

Guangzhou, Radio Bharata Online - Berbeda dengan modernisasi Barat, modernisasi Tiongkok berpusat pada manusia, berfokus pada kepentingan masyarakat dan peran yang memerintah, bukan semata-mata pada materi, kata seorang cendekiawan Inggris yang terkenal, Martin Jacques.

Martin Jacques, mantan peneliti senior di Departemen Politik dan Studi Internasional di Universitas Cambridge, mengatakan dalam sebuah program di China Global Television Network (CGTN) bahwa Tiongkok sedang menjajaki jalan yang berbeda menuju modernisasi.

"Seperti apa modernisasi Tiongkok secara umum nantinya? Apakah akan seperti modernisasi Barat atau akan menjadi sesuatu yang berbeda? Dan yang jelas sekarang, Tiongkok sedang menjajaki kemungkinan untuk menjadi sangat berbeda, dengan mengajukan pertanyaan yang berbeda. Ini bukan hanya untuk keuntungan materi, bukan hanya untuk keuntungan semata. Namun sebaliknya, ia berpikir bahwa hal ini harus berpusat pada manusia, harus sesuai dengan kepentingan manusia, harus memungkinkan manusia untuk mengendalikan hidup mereka dan mengendalikan masyarakat dengan cara yang berbeda," katanya.

Jacques telah mensurvei perkembangan Tiongkok selama lebih dari tiga dekade sejak kunjungan pertamanya pada tahun 1993. Usai mengamati pergeseran ekonomi Tiongkok dari ekspansi yang cepat menjadi pertumbuhan yang stabil dan berkualitas tinggi, ia menyoroti ekonomi digital yang berkembang pesat, bisnis yang inovatif, serta industri hijau dan rendah karbon sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi Tiongkok, yang menandakan era baru pembangunan berkualitas tinggi.

"Oleh karena itu, Tiongkok saat ini sedang memulai jenis pertumbuhan yang berbeda. Periode pertumbuhan berkecepatan tinggi digantikan oleh pertumbuhan berkualitas tinggi, pertumbuhan hijau, pertumbuhan bebas karbon, mengintegrasikan ekonomi riil dengan ekonomi digital. Hal-hal tersebut kini menjadi target utama," ujar Jacques.

Komentar

Berita Lainnya