Senin, 9 Januari 2023 8:25:25 WIB

Vietnam vs Indonesia: Peluang Terakhir Menebus Dosa
Olahraga

Bagas Sumarlan - Radio Bharata Online

banner

Konsentrasi penuh dibutuhkan Indonesia saat melawan Vietnam. (CNN Indonesia/Adi Maulana Ibrahim)

Radio Bharata Online - Timnas Indonesia pantang menghamburkan peluang gol saat melawan Vietnam pada leg kedua semifinal Piala AFF 2022 di Stadion My Dinh, Hanoi, Senin (9/11).
Gol dibutuhkan Indonesia, baik itu untuk menang dalam 90 menit, atau bermain imbang dengan gol. Untuk lolos ke final Piala AFF 2022, Skuad Garuda minimal hanya butuh bermain imbang dengan gol.

Leg kedua semifinal Piala AFF 2022 ini adalah kesempatan terakhir jika ingin lolos ke partai final. Karena itu, pantang bagi Witan Sulaeman dan kawan-kawan kembali menyia-nyiakan peluang emas seperti laga-laga sebelumnya.
Leg pertama berakhir imbang 0-0. Peluang demi peluang yang dihadirkan oleh Skuad Garuda sama sekali tidak berbuah angka.

Formasi yang dipakai kedua kubu menjadi salah satu sorotan karena sama-sama memasang tiga bek tengah untuk fokus menjaga lini belakang ditambah dua bek sayap untuk bertahan sekaligus membantu serangan.

Alhasil terdapat duel sengit antarpemain di sektor sayap. Asnawi Mangkualam-Yakob Sayuri bentrok langsung dengan Doan Van Hau-Phan Van Duc dan Pratama Arhan -Marselino Ferdinan berhadapan dengan Vu Van Tanh-Nguyen Quang Hai.
Vietnam memilih bermain lebih hati-hati. Umpan pendek dari kaki ke kaki mendominasi pola serangan tim besutan Park Hang Seo itu. Tak heran The Golden Star Warriors mencatat akurasi operan lebih tinggi (76,4 persen) dibandingkan Indonesia (69,7 persen).

Indonesia bermain lebih dinamis dengan mengandalkan serangan cepat. Shin Tae Yong memaksimalkan peran Jordi Amat yang dipasang sebagai bek, menjadi pemantik serangan melalui umpan lambung langsung ke depan.

Namun, beberapa kali umpan terarah dari kaki Jordi tidak dimanfaatkan dengan baik oleh pengisi lini depan. Tak jarang pemain Indonesia yang sudah mendekati daerah lawan ragu membuat keputusan sehingga peluang tidak berbuah maksimal.
Padahal di atas kertas, Indonesia tampil lebih agresif dibandingkan Vietnam. Total ada dua shot on target dari total tujuh tendangan yang dilepaskan Dendy Sulistyawan dan kawan-kawan. Sedangkan Vietnam hanya membukukan satu tendangan ke arah gawang dari tiga percobaan.

Strategi racikan Shin Tae Yong efektif membuat Indonesia mampu tampil ofensif sekaligus apik saat bertahan ketika dibutuhkan. Tinggal kualitas penyelesaian yang perlu ditingkatkan.
Penyelesaian akhir atau finishing yang buruk seperti 'dosa' yang mesti ditebus pemain Indonesia jika ingin meraih tiket final.
Tengok saja laga-laga Indonesia sejak fase grup. Jika saja Witan bisa memanfaatkan peluang emas saat menghadapi Thailand, Indonesia bisa menjadi juara Grup A dan melawan Malaysia di semifinal Piala AFF 202.

Seandainya satu dari dua peluang emas Indonesia berbuah gol pada leg pertama semifinal Piala AFF, Tim Merah Putih tentu punya modal berharga di leg kedua semifinal saat ini.
Karena itu pantang bagi Timnas Indonesia menambah lagi dosa di Piala AFF 2022. Gagal membobol gawang Vietnam bukan saja menjadi masalah, tetapi juga bisa menyingkirkan Indonesia. Sebab itu, mencetak gol adalah hal mutlak bagi Indonesia di leg kedua.

Vietnam bukanlah tim 'kemarin sore' di Piala AFF. Vietnam sudah dua kali meraih juara, ditambah 12 kali lolos semifinal dari 14 edisi Piala AFF. Ini membuktikan Vietnam adalah salah satu tim yang paling kuat.
Memasuki tahun kelima Park Hang Seo melatih Vietnam, ia tentu sudah paham cara main semifinal karena selalu berhasil membawa timnya ke babak empat besar Piala AFF selama kepemipinannya.

Ketika menghadapi Indonesia, Park Hang Seo kemungkinan besar mempertimbangkan faktor non teknis di lapangan mengingat leg pertama digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Bermain di depan puluhan ribu suporter Indonesia tentu menjadi tekanan lebih bagi tim tamu.

Bukan tanpa alasan Vietnam memilih bermain lebih hati-hati dan cenderung memancing pemain Indonesia keluar dari pos. Belum lagi dengan tekel-tekel keras yang memantik emosi penggawa Skuad Garuda. Bukan tak mungkin hasil imbang menjadi salah satu rencana Park Hang Seo di laga terakhir karena kekuatan Vietnam yang sebenarnya akan hadir di leg kedua.

Vietnam punya senjata rahasia yang tidak dikeluarkan pada leg pertama. Nguyen Van Quyet dapat menjadi ancaman bagi Indonesia jika di leg kedua turun ke lapangan.
Nguyen Van Quyet memegang peran penting saat membantu Vietnam juara Piala AFF 2018. Saat kembali dipanggil timnas Vietnam untuk Piala AFF 2022, ia mampu menjalankan tugas dengan baik.

Selama fase grup, pemain 31 tahun itu membukukan 10 peluang dan sembilan tendangan dari empat pertandingan meski tidak mencetak gol. Jika tampil di leg kedua, ia dapat menjadi motor serangan Vietnam kontra Indonesia.

Terlebih lagi Nguyen Van Quyet juga sudah mengenal karakter permainan Indonesia. Ia adalah salah satu bagian dari skuad Vietnam melawan Skuad Garuda di semifinal Piala AFF 2016 meski pada akhirnya Indonesia yang lolos ke final.
Selain taktik rahasia Park Hang Seo, Timnas Indonesia juga perlu memikirkan faktor cuaca di lokasi. Letak Hanoi yang sudah memasuki zona sub tropis membuat suhu udara ibukota Vietnam itu cenderung dingin di awal tahun.

Dalam sebulan terakhir, suhu udara Hanoi berkisar di antara 12 hingga 24 derajat celcius. Dengan waktu pertandingan malam hari, tentu hawa dingin kemungkinan bakal menjadi tantangan bagi pemain Indonesia.

Shin Tae Yong tentu perlu memikirkan seluruh aspek jika ingin meraih kemenangan. Adaptasi di lokasi, ketenangan di lapangan, dan finishing apik perlu menjadi fokus pelatih asal Korea Selatan itu. Sebab, ini adalah kesempatan terakhir bagi Timnas Indonesia dalam misi perburuan tiket final, dikutip dari CNN Indonesia.com.

 

Komentar

Berita Lainnya

Jokowi Sambut Presiden FIFA di Istana Merdeka Olahraga

Selasa, 18 Oktober 2022 13:40:25 WIB

banner