Kamis, 10 Juni 2021 2:26:53 WIB

Jokowi Minta Cara-Cara Lama Kearsipan Ditinggalkan
Tiongkok

Agsan

banner

Presiden Joko Widodo (Foto: Biro Pers Setpres)

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin cara-cara lama dalam mengelola arsip ditinggalkan. Sebaliknya, Kepala Negara mengimbau jajarannya menggunakan cara-cara baru dengan memanfaatkan kemajuan teknologi digital.

"Di era disrupsi teknologi seperti sekarang ini pengelolaan arsip harus dilakukan dengan cara-cara baru dengan memanfaatkan kemajuan teknologi digital. Tinggalkan cara-cara lama dalam pengarsipan yang pengelolaannya tidak efisien," kata Jokowi secara virtual dalam acara Peringatan Hari Kearsipan ke-50 Tahun 2021, Rabu 9 Juni 2021 malam.

Jokowi berujar, pengelolaan arsip dengan cara-cara 'jadul' sangat tidak efisien dan tidak aksesibel. Saat ini, Kepala Negara mencatat berbagai negara sedang berlomba-lomba untuk berinovasi mengembangkan manajemen arsip berbasis elektronik mulai dari cara melacak dan identifikasi arsip dengan cepat, sampai dengan menyiapkan alat registrasi untuk pelestarian arsip digital milik komunitas.

"Inovasi pengarsipan tidak semata ditujukan untuk pengelolaan arsip pemerintahan, tetapi juga untuk tema-tema publik seperti yang dilakukan oleh beberapa negara dengan menyediakan portal yang berisikan konten dengan tema-tema yang akrab bagi publik dengan layanan akses yang nyaman," terangnya.

Selain itu, kata Jokowi, keamanan juga menjadi perhatian utama dalam inovasi pengarsipan dengan membangun sistem pengamanan arsip jangka panjang yang dipindahkan secara otomatis dari tempat penyimpanan.

"Inovasi adalah kunci kemajuan yang pasti terhadap teknologi digital harus segera dilakukan. Membuat layanan arsip yang cepat harus menjadi prioritas, arsip yang nyaman bagi publik harus disiapkan, ruang pelibatan publik dan komunitas dalam pengarsipan harus didorong," tutur Jokowi.

Karena itu, Jokowi mengapresiasi langkah Badan Arsip Nasional untuk terus berinovasi dengan membangun aplikasi elektronik sistem informasi kearsipan dinamis Srikandi, agar pengarsipan lebih terintegrasi, efisien, dan efektif. Sehingga lembaga pemerintah pusat sampai ke daerah tidak membangun aplikasinya sendiri-sendiri.

"Suatu saat saya akan coba aplikasi ini apakah betul betul akan bisa mudah dan informasi dengan cepat, bukan lagi dalam hitungan jam ataupun hari, tapi hanya perlu hitungan menit atau bahkan dalam hitungan detik," ucapnya.

Jokowi menambahkan, kemampuan Indonesia untuk mengelola arsip harus semakin baik karena arsip sebagai landasan membuat kebijakan yang cepat dan tepat. Arsip juga menjadi bagian dari pendokumentasian kekayaan budaya bangsa.

"Kita bangsa Indonesia dianugerahi oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan budaya yang sangat beragam, kekayaan seni budaya bangsa ini harus terdokumentasi dan disajikan secara menarik, sehingga akan menguatkan kecintaan dan kebanggaan kalangan generasi muda pada budaya bangsanya," imbuhnya.

Jokowi berharap ulang tahun yang ke-50 ini menjadi momentum bagi Badan Arsip Nasional untuk melakukan lompatan kemajuan, berbenah diri, berinovasi, dan beradaptasi dengan teknologi.

"Saya yakin dengan terus berinovasi maka Badan Arsip Nasional akan selalu menjadi rujukan dalam negeri maupun dunia internasional yang memberikan kontribusi besar bagi kemajuan bangsa.

Sekali lagi saya mengucapkan selamat ulang tahun kearsipan ke-50 dan selamat hari kearsipan internasional ke-73," pungkasnya.

https://nasional.okezone.com/read/2021/06/10/337/2422840/jokowi-minta-cara-cara-lama-kearsipan-ditinggalkan?page=2

Komentar

Berita Lainnya