Senin, 13 Maret 2023 18:52:25 WIB
Ukraina adalah importir senjata terbesar ketiga di dunia
International
Endro
Tentara Ukraina ambil bagian dalam latihan militer untuk pelatihan tempur psikologis, di lokasi yang dirahasiakan dekat perbatasan dengan Belarusia, di Ukraina, pada 11 Maret 2023 [Violeta Santos Moura/Reuters]
JAKARTA, Radio Bharata Online - Negara-negara di Eropa telah meningkatkan impor senjata utama mereka secara tajam, sebagai tanggapan atas ketegangan dengan Rusia. Sebuah lembaga pemikir terkemuka menyebutkan, Ukraina muncul sebagai importir senjata terbesar ketiga di dunia, setelah invasi Moskow tahun lalu.
Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI), dalam sebuah laporan baru pada hari Senin mengatakan, negara-negara Eropa melawan tren global dan meningkatkan impor senjata utama mereka sebesar 47 persen dalam periode lima tahun, antara 2018 dan 2022.
Negara-negara NATO di Eropa melihat peningkatan yang lebih besar, meningkatkan impor persenjataan utama mereka sebesar 65 persen pada periode yang sama. Sebaliknya, tingkat transfer senjata global menurun sebesar 5,1 persen.
Pieter D Wezeman, peneliti senior Program Transfer Senjata SIPRI mengatakan, bahkan ketika transfer senjata telah menurun secara global, transfer ke Eropa telah meningkat tajam karena ketegangan antara Rusia dan sebagian besar negara Eropa lainnya. Dan menyusul invasi Rusia ke Ukraina, negara-negara Eropa ingin mengimpor lebih banyak senjata.
Di sisi lain, Amerika Serikat, Prancis, dan Korea Selatan adalah pemasok terbesar ke negara-negara NATO di Eropa selama lima tahun terakhir, sementara AS, Polandia, Jerman, dan Inggris Raya, memasok senjata paling banyak ke Ukraina tahun lalu.
Namun menurut SIPRI, banyak senjata yang dipasok ke Ukraina adalah barang bekas dari stok yang ada. Mereka termasuk sekitar 228 artileri, dan sekitar 5.000 roket artileri berpemandu dari AS, 280 tank dari Polandia, dan lebih dari 7.000 rudal anti-tank dari Inggris. Al Jazeera
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB
Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB
Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB
Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB
Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB
Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB
Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB
AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB
Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB
Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB
Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB
Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB
Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB
Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB