Minggu, 31 Juli 2022 0:58:5 WIB

Kondisi Terkini Penyekapan Puluhan WNI di Kamboja, Masalah Menahun yang Belum Juga Usai
Tiongkok

Bagas Sumarlan

banner

Menlu Retno Marsudi saat memberikan keterangan pers di Kyiv, Ukraina, Rabu (29/6/2022).(Dok. Sekretariat Presiden)

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengungkapkan kondisi terkini sejumlah warga negara Indonesia (WNI) yang disekap di Kamboja. Ia mengeklaim, 55 WNI telah diselamatkan. Sementara sisanya masih dalam upaya penyelamatan dari kepolisian Kamboja. “Pada malam hari ini kami telah mendapatkan konfirmasi 55 orang WNI telah berhasil diselamatkan,” tutur Retno dalam keterangannya, Sabtu (30/7/2022). Sementara itu tim KBRI Kamboja juga tengah membantu kinerja tim kepolisian Kamboja untuk menyelamatkan 5 orang sisanya.
\r\n
\r\n“Lima WNI lainnya masih berproses pemindahannya atau saat ini sedang diupayakan evakuasi,” sambung dia. Enam puluh pekerja migran Indonesia ini disekap di kawasan Sihanoukville, Kamboja, oleh perusahaan investasi ilegal. Retno mengungkapkan, koordinasi untuk proses penyelamatan dilakukan langsung dengan Menteri Luar Negeri Kamboja, Jumat (29/7/2022). “Tidak lama setelah respons pertama. Menlu Kamboja menyampaikan informasi kedua bahwa tim khusus akan diterjunkan besok pagi, yang berarti hari ini,” ujarnya kemarin. “Tim KBRI juga sudah berada di Sihanoukville guna membantu evakuasi,” imbuh dia.
\r\n
\r\nDirektur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu Judha Nugraha sebelumnya menjelaskan, kasus penipuan kerja itu kian marak dibandingkan tahun 2021.
\r\n
\r\nTahun lalu, KBRI Phnom Penh membebaskan 119 WNI yang menjadi korban perusahaan investasi palsu. Sementara tahun ini, tercatat 291 WNI sudah menjadi korban dan 133 di antaranya telah berhasil dipulangkan. Menurutnya, para korban mulanya terbuai dengan tawaran pekerjaan dari perusahaan investasi ilegal di Kamboja itu. Naas, setelah berangkat, mereka tak boleh meninggalkan tempat kerjanya. Retno menyampaikan, perlu ada penindakan yang tegas terhadap perekrut dalam negeri dalam kasus ini.
\r\n
\r\nDi Kamboja, Retno mengaku menyegerakan pertemuan dengan kepolisian Kamboja guna mencegah kasus penipuan kerja berbasis online scam kembali terulang kepada WNI.
\r\n
\r\n"Sebagai salah satu upaya pencegahan, di sela-sela pertemuan AMM PMC, yaitu pertemuan para Menteri Luar Negeri ASEAN dan pertemuan para Menlu ASEAN dengan para mitranya, saya berencana melakukan pertemuan dengan otoritas Kamboja guna membahas langkah-langkah selanjutnya," ujar Retno. Dia mengungkapkan, pertemuan AMM PMC akan diselenggarakan di Phnom Penh, Kamboja, karena tahun ini Kamboja bertindak sebagai Ketua ASEAN. "Rencana pertemuan saya ini telah saya komunikasikan kepada Menlu Kamboja untuk dapat difasilitasi. Dan Menlu Kamboja telah menyampaikan kesediaan untuk memfasilitasi pertemuan," kata Retno. "Baru beberapa menit yang lalu, diperoleh informasi bahwa pertemuan saya dengan Commissioner General, seperti Kapolri kalau di Indonesia, akan dilakukan pada tanggal 2 Agustus pagi di Markas Besar Kepolisian Kamboja di Phnom Penh," lanjutnya
\r\n
\r\nhttps://nasional.kompas.com/read/2022/07/31/06355161/kondisi-terkini-penyekapan-puluhan-wni-di-kamboja-masalah-menahun-yang-belum?page=2

Komentar

Berita Lainnya