Kamis, 27 Januari 2022 3:13:2 WIB

Keterisian RS di Jakarta Meningkat, Masyarakat Diimbau Manfaatkan Telemedicine
Tiongkok

Bagas Sumarlan

banner

Ilustrasi rumah sakit.(healthcareitnews.com)(KOMPAS.com/MUHAMMAD NAUFAL)

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Abraham Wirotomo mengimbau masyarakat yang terpapar Covid-19 varian Omicron tanpa gejala atau ringan lebih memanfaatkan telemedis (telemedicine) dan melakukan isolasi mandiri (isoman). Hal ini menyusul mulai meningkatnya keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit di Jakarta. "Data per Rabu (26/1/2022) kemarin, BOR RS di Jakarta mencapai 45 persen. Dan KSP sudah mulai menerima laporan warga yang kesulitan mencari rumah sakit," kata Abraham dalam keterangan tertulisnya pada Kamis (27/1/2022).

Abraham mengungkapkan, keterisian tempat tidur rumah sakit di Jakarta saat ini justru didominasi oleh pasien yang sifatnya bukan mendesak atau tanpa gejala dan ringan. Seharusnya, masyarakat dan rumah sakit lebih mengutamakan pasien yang sakit berat, lansia, dan komorbid. "Masyarakat tidak perlu panik. Apalagi WHO menyebut varian Omicron lebih ringan ketimbang delta. Yang penting waspada proposional," pesan Abraham. Dia menuturkan, meski BOR rumah sakit untuk pasien Covid-19 varian Omicron mulai meningkat, tetapi dipastikan sampai saat ini ketersediaan tempat tidur masih mencukupi.

"Konversi bed untuk Covid-19 terus dilakukan, dan untuk stok obat-obatan di RS juga sudah distribusikan oleh Kemenkes," ungkap Abraham.

Abraham menambahkan, dalam menghadapi lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron, pemerintah sudah menyiagakan 1.011 rumah sakit dan 82.168 tempat tidur untuk pasin COVID19. Selain itu, pemerintah juga sudah menyiapkan obat-obatan untuk tiga bulan ke depan. Diantaranya Oseltamivir sebanyak 13 juta, Favipiravir 91 juta, Remdesivir 1,7 juta, Azythromycin 11 juta, dan Multivitamin 147 juta.

https://nasional.kompas.com/read/2022/01/27/09522041/keterisian-rs-di-jakarta-meningkat-masyarakat-diimbau-manfaatkan

Komentar

Berita Lainnya