Jumat, 6 Januari 2023 9:40:45 WIB

Pembatasan kedatangan Warga Negara Tiongkok untuk Motif Politik adalah 'Tren Beracun'
Tiongkok

Endro

banner

Bandara Internasional Beijing Daxing Foto: Xinhua

BEIJING, Radio Bharata Online – Beberapa negara bergabung dengan klub, dan  memberlakukan pembatasan perjalanan pada kedatangan dari Tiongkok.  Namun para ilmuwan dari seluruh dunia percaya, bahwa keputusan seperti itu tidak dibuat berdasarkan sains, dan secara logistik tidak praktis.

Tiongkok telah secara aktif memantau, serta membagikan informasi COVID-19 dengan badan-badan internasional yang relevan.

Ahli virologi Tiongkok mengungkapkan bahwa tindakan tersebut akan berakhir dengan sia-sia, dan membuang waktu dan energi yang berharga. Langkah "mundur" seperti itu juga akan mengurangi pertukaran orang-ke-orang di era pasca pandemi.

Uni Eropa pada hari Rabu (04/01) mendukung 27 negara anggotanya untuk mewajibkan tes COVID-19 negatif bagi pelancong yang menaiki penerbangan dari Tiongkok ke wilayah tersebut.   Hal ini menandai perkembangan terbaru dari "lelucon politik" wilayah tertentu, yang memberlakukan pembatasan perjalanan pada kedatangan dari Tiongkok.  Termasuk AS, Jepang, dan Korea Selatan adalah di antara negara-negara yang mengumumkan pembatasan bagi pelancong Tiongkok.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning, selama berhari-hari telah mendesak negara-negara untuk mendasarkan tindakan tanggapan COVID mereka pada sains, dan tidak menggunakan manipulasi politik atau tindakan diskriminatif terhadap Tiongkok.  Mao Ning pada konferensi pers hari Kamis kembali menegaskan, bahwa Tiongkok meminta langkah-langkah respons COVID-19 negara-negara harus berbasis fakta sains, dan proporsional.  Menurutnya, asumsi masalah Covid tidak boleh digunakan untuk manipulasi politik, dan tidak boleh ada tindakan diskriminatif.  Mao membuat komentar itu sebagai tanggapan atas permintaan pemerintah Jepang, agar penumpang dari Tiongkok harus menunjukkan tes COVID-19 negatif yang valid selama 72 jam sebelum keberangkatan, dan melakukan tes asam nukleat pada saat kedatangan. Tindakan serupa juga diterapkan oleh Uni Eropa.

Mao mengatakan bahwa China juga mengingatkan warganya yang berencana bepergian ke luar negeri, untuk memastikan kondisi kesehatan dan persyaratan masuk tujuan mereka terlebih dahulu, untuk menghindari gangguan pada rencana perjalanan.  (Global Times)

Komentar

Berita Lainnya