Sabtu, 28 Mei 2022 1:24:9 WIB
Waspada Kemunculan Virus Hendra, Lebih Gawat dari Covid?
Tiongkok
Agsan
Foto: AP/Silvia Izquierdo
Jakarta, CNBC Indonesia - Belum selesai pandemi Covid-19 dunia kembali dihebohkan dengan kemunculan virus baru, yakni Hendra virus (HeV).
\r\n\r\nHeV pertama kali ditemukan pada tahun 1994 dari spesimen yang diperoleh selama wabah penyakit pernapasan dan neurologis pada kuda dan manusia di Hendra, pinggiran kota Brisbane, Australia.
\r\n\r\nPara peneliti di Griffith University Australia menyebut bahwa varian dari virus tersebut bisa menular ke manusia. Virus ini juga terdeteksi di urine kelelawar berkepala hitam dan abu-abu yang menyebar di Australia, wilayah federal New South Wales hingga Queensland.
\r\n\r\n"Hasil studi kami dengan meneliti spesies kelelawar tertentu mengungkapkan bagaimana varian virus Hendra menular ke kuda dan manusia," kata pemimpin penelitian Alison Peel dari Pusat Kesehatan dan Keamanan Pangan, dikutip dari situs resmi Griffith University awal pekan ini. Virus Hendra lebih sering ditemukan pada akhir Mei hingga akhir Agustus, tetapi penularan diyakini bisa terjadi di semua musim.
\r\n\r\nLantas, apakah virus Hendra mematikan? Menurut epidemiolog, 7 dari 10 orang manusia yang terinfeksi virus Hendra bisa meninggal dunia. Epidemiolog Dicky Budiman mengungkapkan bahwa virus Hendra sebenarnya sudah lama ditemukan. Virus ini merupakan penyakit endemik yang hanya ditemukan di sejumlah wilayah.
\r\n\r\nSejak dilaporkan pada tahun 1994, virus Hendra tercatat memiliki angka kematian di atas 50 persen, baik pada hewan maupun manusia. Adapun "korban" terpapar paling banyak dilaporkan pada hewan kuda.
\r\n\r\nKuda yang terinfeksi akibat terpapar kotoran dari kelelawar pemakan buah umumnya mengalami kondisi fatal, dengan sekitar 80% dari total kasus tak tertolong. Ancaman serupa juga mengintai manusia.
\r\n\r\n"Pada manusia pun 70 persen kalau terpapar ya mematikan, 7 dari 10 orang manusia yang terkena virus Hendra ini meninggal," ujarnya, sebagaimana dikutip oleh detikHealth.
\r\n\r\nUntuk itu, Dicky mengimbau masyarakat khususnya mereka yang memiliki peternakan untuk mewaspadai penularan virus Hendra. Sebab, virus tersebut bisa bertahan di kotoran hewan selama empat hari.
\r\n\r\n"Gejalanya pada manusia itu mestinya demam, batuk, nyeri tenggorokan, nyeri kepala, sama seperti penyakit flu disertai dengan meningitis atau encephalitis atau peradangan pada otak, bila berkembang yang menyebabkan nyeri kepala, demam tinggi, dan juga kejang sampai koma," tutupnya.
\r\n\r\nKomentar
Berita Lainnya
Xi Jinping: Biar Semua Orang Lansia Mempunyai Kehidupan Masa Tua Yang Berbahagia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:14:40 WIB
Hasil Studi Ilmuwan Tiongkok, Minum Teh Setiap Hari Turunkan Risiko Diabetes Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:21:52 WIB
Tiongkok Produksi Kereta Api Hibrid yang BebasPolusi Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:26:6 WIB
Tiongkok Perkirakan Jual 68,5 Juta Tiket Kereta Selama Libur Hari Nasional Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:42:10 WIB
Tiongkok: Perlu Bersama Lindungi Fasilitas Infrastruktur Lintas Negara Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:48:4 WIB
Padi Hemat Air Bantu Petani Panen Melimpah di Tengah Kekeringan Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:51:7 WIB
Lanjutkan Balapan di Musim 2023, Zhou Guanyu Ingin Bawa Semangat dan Budaya Tiongkok Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 15:19:35 WIB
Tiongkok Larang Rokok Elektrik Rasa Buah dalam Peningkatan Regulasi Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:14:12 WIB
Tiongkok mendesak AS untuk mengakhiri kekerasan polisi terhadap orang kulit hitam Amerika selama sesi PBB Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:45:29 WIB
Setengah komunitas pedesaan di Tiongkok tercakup layanan perawatan lansia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:49:6 WIB
Guangzhou: Gerbang maritim Tiongkok ke dunia sejak zaman kuno Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:10:22 WIB
Tiongkok kalahkan Slovenia dan AS di Kejuaraan Tenis Meja Beregu Dunia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:20:34 WIB
Pemasangan Atap Beton Pertama Terowongan Jalan Raya Terpanjang di Provinsi Jiangsu Tiongkok Telah dimulai Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:25:54 WIB
Tiongkok ingin mengoptimalkan struktur ekonomi negara Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:30:30 WIB
Sinopec Tiongkok ingin hapus daftar ADS dari London Stock Exchange Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:50:46 WIB