Minggu, 11 April 2021 4:12:58 WIB

Penjelasan BMKG soal Gempa Susulan di Malang Jatim
Tiongkok

Kinar Lestari - Bharata Online

banner

Gempa susulan mengguncang Malang dan sejumlah wilayah di Jatim. (Adhar Muttaqin/Detikcom)

Kepala bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono menjelaskan guncangan gempa tektonik susulan ke-8 di Malang Raya, dan sejumlah wilayah di Jawa Timur serta sebagian Yogyakarta, Minggu (11/4) pagi pukul 06.54.58 WIB.http://cnnindonesia.com

Daryono menuturkan gempa susulan itu memiliki magnitudo 5,3 dengan episenter berada di laut pada jarak 71 kilometer arah selatan kota Kepanjen, Malang, Jatim.

"Gempa susulan ini memiliki magnitudo update 5,3 dengan episenter terletak di laut pada jarak 71 km arah selatan Kota Kepanjen, Malang dengan kedalaman 102 kilometer," ujar Daryono melalui keterangan tertulis, Minggu (11/4).

Menurutnya gempa susulan itu berjenis gempa menengah, terjadi akibat adanya deformasi atau patahan pada bagian lempeng Indo-Australia yang tersubduksi atau menunjam ke bawah Pulau Jawa.

"Mekanisme sumber gempa menunjukkan terjadinya pergerakan naik (thrust fault)," katanya.

Karena hiposenternya relatif dalam maka, kata dia, guncangan yang ditimbulkan kembali dirasakan dalam wilayah luas seperti di Pacitan, Wonogiri, Trenggalek dalam skala intensitas III MMI.

Sementara di Nganjuk, Ponorogo, Blitar merasakan guncangan II-III MMI dan di Gunungkidul, Bantul, Kulonprogo menurut Daryono dengan II MMI.

Dikutip BMKG, Skala Modified Mercalli Intensity (MMI) merupakan satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi. Satuan ini terdiri dari beberapa intensitas MMI dari tingkat 1 hingga 12.

Pada II MMi disebut getaran dapat dirasakan oleh beberapa orang, dan bergoyangnya benda ringan yang bergantung. Sementara pada III MMI getaran dirasakan nyata di dalam rumah dan getaran terasa seakan ada truk melintas.

Meski demikian, menurut Daryono gempa ini tidak berpotensi tsunami karena kekuatannya relatif kecil untuk dapat menjadi gempa pembangkit tsunami, walaupun hiposentrumnya terbilang cukup dalam, yakni 102 kilometer.

Berdasarkan monitoring BMKG, gempa yang terjadi dari Sabtu (10/4) hingga Minggu (11/4) telah terjadi aktivitas gempa susulan sebanyak 8 kali, dengan magnitudo berkisar 3,1 hingga 5,3.

Komentar

Berita Lainnya