Sabtu, 11 Maret 2023 11:8:46 WIB
Kota-kota di Asia Terdampak Kenaikan Permukaan Laut
International
Koranjakarta/Endro
Warga mendayung keluar dari gereja yang sebagian terendam di desa pesisir Sitio Pariahan, Bulacan, utara Manila, Filipina, beberapa waktu lalu. Foto : Istimewa
JAKARTA, Radio Bharata Online - Studi yang dipublikasikan pada Kamis (2/3) di jurnal ilmiah Nature Climate Change, menyebutkan beberapa kota besar di Asia Tenggara, dapat terdampak secara tidak proporsional oleh naiknya permukaan air laut, hingga berada di bawah permukaan air pada akhir abad ini.
Dikutip dari Radio Free Asia (RFA), para peneliti memetakan hotspot permukaan laut di seluruh dunia, dan menggabungkan efek perubahan iklim pada permukaan laut, dengan fluktuasi alami lautan untuk menunjukkan bagaimana jutaan orang di kota-kota pesisir dapat terkena dampaknya.
Penelitian menunjukkan, variabilitas iklim internal, dapat memperkuat atau mengurangi dampak perubahan iklim, terhadap kenaikan permukaan laut di sepanjang garis pantai tertentu, hingga 30 persen lebih banyak daripada yang dihasilkan dari perubahan iklim saja, yang secara eksponensial meningkatkan banjir ekstrem.
Pada tahun 2100, jika variabilitas mencapai batas, atas karena tingginya tingkat gas rumah kaca, titik panas kenaikan permukaan laut baru, akan muncul di kota-kota besar Asia Tenggara, termasuk Yangon, Bangkok, Ho Chi Minh, Manila, Chennai dan Kolkata.
Studi ini berbeda dari penelitian sebelumnya, dengan memasukkan fluktuasi permukaan laut yang terjadi secara alami, seperti El Nino, bersama dengan perubahan siklus air, yang dikenal sebagai variabilitas iklim internal, untuk mengetahui dampak perubahan iklim terhadap kenaikan permukaan laut.
Variabilitas iklim internal, mengacu pada fluktuasi alami dalam sistem iklim bumi yang muncul dari proses internal, seperti arus laut, pola sirkulasi atmosfer dan variasi orbit dan kemiringan bumi.
Itu bisa mengakibatkan perubahan suhu, curah hujan, dan variabel iklim lainnya yang berlangsung dari bulan ke dekade. Variabilitas tidak dipengaruhi oleh faktor eksternal, termasuk aktivitas manusia seperti emisi gas rumah kaca.
Dalam skenario terburuk, efek gabungan dari perubahan iklim dan variabilitas iklim internal, dapat menyebabkan permukaan laut lokal naik lebih dari 50 persen dari apa yang disebabkan oleh perubahan iklim saja, sehingga menimbulkan risiko signifikan banjir yang lebih parah ke kota-kota besar pesisir, dan mengancam jutaan orang. (Koranjakarta)
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB
Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB
Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB
Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB
Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB
Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB
Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB
AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB
Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB
Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB
Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB
Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB
Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB
Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB