Senin, 14 Maret 2022 7:44:32 WIB

Pakaian Hanfu Suku Han dan Pakaian Tradisional Jawa Tengah
Tiongkok

Adelia Astari

banner

Perempuan Tiongkok mengenakan Hanfu - Image from My Hanfu Favorites

Tiongkok adalah negara dengan banyak etnis. Etnis di Tiongkok yang paling dominan adalah kelompok yang disebut Han, yang membentuk lebih dari 90 persen populasi daratan.

Secara tradisional, orang Han memiliki cara hidup yang khas, termasuk cara mereka berpakaian. Jenis pakaian yang mereka kenakan dikenal dengan Hanfu (汉服), namun ada juga yang menyebutnya sebagai pakaian Han.

Sistem pakaian tradisional orang Han saat ini dibagi menjadi dua fase: kuno dan modern.

Hanfu (汉服) kuno berasal dari zaman Kaisar Kuning (Huáng Dì 黃帝), sekitar 4.000 tahun yang lalu, dan telah berkembang hingga sekitar 300 atau 400 tahun yang lalu, ketika kebijakan Dinasti Qing tentang tata rambut dan pakaian ikut campur.

Belakangan, sekitar awal abad ke-20 negara mulai bergerak lebih ke arah pakaian gaya Barat. Saat ini, gaya Hanfu (汉服) modern mengacu pada pakaian yang mewarisi desain dasar Hanfu (汉服), bersama dengan elemen yang lebih modern.

Delapan kata ini merangkum karakteristik dan apa yang mendasari pembuatan Hanfu (汉服). Dalam bahasa Tiongkok, dikatakan "Píng Zhōng Jiāo Yòu, Kuān Tuàn Hé YÄ«ng (平中交右,宽褖合缨)."

Píng (å¹³) artinya rata atau datar. Salah satu elemen utama Hanfu (汉服) adalah tidak memiliki garis bahu, yang berarti pakaian tersebut hanya menggunakan satu potongan kain polos.

Zhōng (中) artinya terpusat. Pemotongan dan penjahitan mematuhi aturan penjahitan dan sulaman yang simetris.

Jiāo (交) berarti elemen Hanfu (汉服) dirancang untuk bersilang dan tumpang tindih, menjunjung tinggi kepercayaan pada budaya tradisional Tiongkok: keseimbangan Yin dan Yang (阴阳).

Kata "Yòu" (右) ditekankan, artinya segala sesuatu harus bergerak ke arah kanan, termasuk bagaimana bagian depannya ditutup.

Yang kelima adalah Kuān (宽), artinya longgar. Pakaian Hanfu (汉服) memiliki lengan atas dan bawah yang longgar. Ini mengingatkan pemakainya agar berjalan dengan anggun dan memerhatikan etiket.

Tuàn (褖) dan Hé (合) mengacu pada tepi dan lengan baju. Pinggirannya harus rapi dan bersih tanpa ada benang yang menjuntai, sedangkan bagian lengannya harus saling menyatu dan bertemu.

Terakhir, dan tidak kalah penting adalah hiasannya, Yīng (缨). Alih-alih kancing, ikatan atau pita digunakan untuk menahan semua bagian.

Dan begitulah cara pakaian Hanfu (汉服) modern bersatu.

Dalam banyak festival besar dari zaman kuno hingga sekarang, orang-orang mengenakan kostum Tiongkok yang bermartabat dan rapi untuk pergi sembahyang dan beribadah.

Di era kebangkitan Hanfu saat ini, semakin banyak orang yang kembali ke etiket festival tradisional Tiongkok dan semakin banyak orang mengenakan Hanfu Tiongkok untuk merayakan festival tersebut. Dalam festival-festival ini, setiap orang yang mencintai Hanfu mengenakan kostum kesayangan mereka, memakai riasan yang indah dan berpartisipasi dalam acara-acara besar ini dengan gembira.

Melihat hal tersebut, terbesit pertanyaan seberapa banyak festival yang dapat didatangi dengan memakai Hanfu? Mari kita bahas festival tradisional yang dapat memakai Hanfu yang cantik.

1. Festival Shangsi

Festival ini sudah ada sejak ribuan tahun lalu dan juga merupakan salah satu festival tradisional tertua dalam sejarah Tiongkok. Pada sore hari tanggal 18 April 2018 di Xi'an, merupakan hari pertama kalinya China Huafu Day diadakan. Ada ratusan perusahaan yang terkait dengan pakaian Tiongkok, serta beberapa asosiasi medi hadir. Semua dengan sukarela dan antusias berpartisipasi dalam acara ini dan dapat dilihat bahwa Hanfu memiliki posisi penting di hati orang-orang Tiongkok.

Pada tanggal 7 April 2019, di Xi'an ada lusinan pedagang Hanfu dan lebih dari 200 model Hanfu di seluruh negeri. Berusaha bersama mencoba menggunakan ratusan set Hanfu untuk ditampilkan dalam ribuan tahun pakaian Tiongkok. Pada perayaan hari ini, gadis-gadis yang tidak berani memakai Hanfu untuk pergi keluar, mereka dapat mengangkat kepercayaan diri memakai Hanfu dengan bangga dan berjalan keluar rumah.

2. Festival Huachao

Festival Huachao, semua orang yang telah menonton serial TV Honey tertentu tahu bahwa hari ini didedikasikan untuk memperingati semua jenis bunga di bumi dan kesuburan lahan. Di masa lalu, Festival Huachao lebih populer di wilayah utara. Dalam hal waktu penyelenggaraan, karena perbedaan iklim antara utara dan selatan, selatan umumnya diadakan lebih awal dari utara.

Di hari bahagia ini, semua orang akan saling menemani, pergi ke hijau dan menikmati bunga. Setiap orang juga akan pergi untuk memuja dewa bunga dan membakar dupa di kuil bunga. Para gadis juga akan memotong pita dan menempelkannya di dahan, yang juga dikenal sebagai "shÇŽng hóng".

3. Pekan Budaya Hanfu Xitang

Pekan Budaya Xitang Hanfu, dari namanya saja kita sudah tahu kalau tempatnya adalah Kota Kuno Xitang. Festival ini diselenggarakan dan diprakarsai oleh Fang Wenshan yang sangat tertarik dengan budaya tradisional Hanfu dan beberapa mitra yang juga mencintai Hanfu.

Alasan mengapa Fang Wenshan menetapkan asalnya di Xitang justru karena pemandangan alam yang unik dan kaya akan sejarah dan budaya di sini. Tujuan utama dari Festival Budaya Xitang Hanfu adalah untuk mengingatkan semua orang untuk mencintai budaya Tionghoa dan mewarisi serta meneruskan etika dan pakaian Tionghoa. Kegiatan tersebut juga memungkinkan lebih banyak orang untuk belajar tentang Xitang, Hanfu, dan etiket tradisional Tiongkok.

Kostum Hanfu Ngetop di TikTok

Pakaian hanfu, pakaian tradisional Tiongkok kini semakin populer dan digemari oleh kalangan muda. Tagar fashion Chinese street fashion sejauh ini telah ditonton 1,2 miliar kali di TikTok, sedangkan topik hanfu telah ditonton lebih dari 300 juta kali.

Kostum tradisional yang dibuat dengan indah telah sangat menarik banyak orang di luar negeri, yang menggunakan platform media sosial untuk bertanya di mana mereka dapat membeli hanfu berkualitas, dan banyak yang menunjukkan minat yang kuat untuk bergabung dalam tren hanfu di TikTok.

Dalam video hit tersebut, beberapa blogger yang mengenakan hanfu memerankan adegan lucu pendek dan kemudian memperkenalkan kosmetik dan pakaian dari berbagai dinasti Tiongkok.

Tangyuanjiejie, seorang blogger hanfu, mengatakan kepada Global Times pada hari Minggu bahwa sebagian besar videonya yang menampilkan hanfu di Douyin, TikTok versi Tiongkok, telah dipindahkan ke TikTok. Dia berkata bahwa dia sangat senang karena hanfu membuat gelombang di luar negeri.

Ia pun telah mempopulerkan hanfu selama lebih dari sembilan tahun, dan berencana mengadakan beberapa kegiatan di luar negeri untuk mempromosikan unsur budaya di balik hanfu kepada penggemar asing.

Gaun Hanfu Ribuan Tahun Lalu Ngetren Lagi

Mengenakan gaun panjang, gadis Wei Fangbing jalan di kota Xi'an. Warga memperhatikan, karena itu gaun tradisional Dinasti Han (206 SM - 280 M) yang sangat kuno. Diketahui Wei adalah pecinta gaun hanfu, pakaian tradisional Dinasti Han.

Wei adalah salah satu dari banyak penggemar hanfu muda di Tiongkok yang terpesona oleh desain unik pakaian tradisional dan kekayaan budaya di baliknya.

Menurut sebuah laporan oleh lembaga konsultan Tiongkok iiMedia Research, jumlah penggemar hanfu di negara itu akan melonjak dari 2,04 juta pada 2018 menjadi 6,89 juta pada akhir tahun 2021, dengan lebih dari 70 persen penggemar adalah Generasi Z berusia antara 16 dan 24.

Kegilaan hanfu yang sedang berlangsung tentu bisa dirasakan. Jika Anda berjalan ke taman dan tempat wisata di kota-kota seperti Xi'an, Hangzhou dan Nanjing, kemungkinan besar Anda akan menemukan orang-orang berpakaian hanfu sedang berfoto selfie.

Untuk memanfaatkan mode, beberapa tempat wisata telah mengadakan acara bertema hanfu dan menawarkan diskon dan keringanan tiket masuk kepada pengunjung yang memakai hanfu.

Pada tahun 2020, kota kuno Xitang di Provinsi Zhejiang, Tiongkok timur, menarik sekitar 187.000 wisatawan selama pekan budaya hanfu, termasuk lebih dari 86.000 pengunjung yang mengenakan pakaian tradisional.

Zhu Keli, seorang peneliti ekonomi baru dengan Pusat Penelitian Pengembangan Dewan Negara, mengatakan semakin populernya hanfu di kalangan anak muda Tiongkok muncul dari meningkatnya apresiasi mereka terhadap budaya tradisional dan kebutuhan mereka untuk mengekspresikan individualitas mereka.

Laporan oleh iiMedia Research memperkirakan volume penjualan pasar hanfu Tiongkok melebihi 10 miliar yuan (sekitar 22,3 triliun) tahun ini. Pasar yang berkembang pesat telah menarik semakin banyak pengusaha muda yang mencintai hanfu.

Setelah kita membahas baju hanfu yang merupakan pakaian tradisional etnis Han yang merupakan etnis terbesar yang ada di Tiongkok. Sedangkan di Indonesia diketahui Suku Jawa menjadi suku terbesar di Indonesia. SP 2010 BPS menyebutkan jumlah populasi Suku Jawa mencapai 95.217.022 jiwa. Angka ini mewakili 40,22 persen jumlah penduduk Indonesia. Suku Jawa pun masih terbagi lagi ke dalam beberapa suku yakni, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat.

Untuk kali ini kita akan membahas 2 jenis pakaian tradisional yang ada di Jawa tengah dan juga paling banyak digunakan.

1. Beskap dan Kebaya Seragam beskap dikenakan untuk laki-laki.

Bentuknya mirip jas dan memiliki warna yang sangat bermacam-macam. Beskap juga memiliki kerah baju, tapi tidak bisa dilipat seperti kerah pada kemeja saat ini. Umumnya beskap tidak memiliki motif atau corak yang mencolok, hanya jas dengan warna gelap polos. Pada garis potong bagian depan Beskap tidak simetris, untuk mengantisipasi adanya pemakaian aksesori. Beskap diwujudkan dalam beberapa jenis, ada Beskap gaya Yogya yang merujuk untuk keraton kesultanan. Selain itu ada Beskap gaya Solo yang terinspirasi pada budaya Keraton Kasunanan. Sedangkan Beskap Landung adalah beskap yang memiliki bagian depan lebih panjang.

Bagi para wanita Jawa Tengah menggunakan kebaya yang biasanya berwarna hitam dan keemasan. Biasanya perempuan Jawa Tengah menggunakan kain batik atau jarik dan rambut yang ditata konde. Pada zaman dulu, pakaian kebaya ini hanya digunakan untuk keluarga penting atau bangsawan. Namun, saat ini kebaya sudah dikenakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Pada mulanya, kebaya adalah budaya milik Jawa dan Bali, namun karena keberagaman budaya dan daerah, kebaya sudah tersebar dan dikenakan di berbagai daerah. Kebaya kerap dibuat dari kain yang tipis, seperti sutra, katun tipis dan nilon tembus pandang yang disertai dengan hiasan brokat atau sulam.

2. Jarik dan Batik

Jawa Tengah menjadi sentral batik terbesar saat ini di Indonesia. Maka dari itu, kain batik saat ini hadir beraneka ragam dan memiliki ciri khas motif yang berbeda. Batik ini bisa digunakan untuk pakaian sehari-hari, bisa sebagai atasan atau bawahan. Provinisi Jawa Tengah memiliki motif batik yang sangat khas.Seperti batik Pekalongan, motif batik ini terlihat seperti tanaman dan hewan yang berwarna cerah. Batik khas Solo dikenal dengan warnanya yang coklat karena berasal dari bahan-bahan alami. Pada umumnya, motif yang paling khas adalah gelombang Bengawan Solo. Batik Keraton adalah salah satu motif batik yang dulunya hanya bisa digunakan oleh Sultan dan keluarganya. Namun, saat ini semua masyarakat boleh mengenakan motif batik Keraton.

Kain jarik adalah kain yang bermotif batik khas Jawa Tengah. Motif kain jarik biasanya memiliki nilai filosofi tersendiri untuk masyarakat Jawa. Kain batik jarik menjadi pakaian sehari-hari. Seiring waktu, penggunaan kain jarik untuk sehari-hari lebih sedikit, lebih banyak dipakai untuk acara-acara tertentu. Selain digunakan untuk pakaian, kain jarik kerap digunakan untuk menggendong bayi atau alas tidur bayi dan berbagai keperluan lainnya.

 

Sumber:

https://bolong.id/search?judul=hanfu

http://katadata.com

Komentar

Berita Lainnya