Sabtu, 4 Februari 2023 6:45:13 WIB

Indonesia sambut Timor Leste untuk pertama kali dalam pertemuan ASEAN
Indonesia

ANTARA

banner

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi (kanan) menyambut kedatangan Menteri Luar Negeri Timor Leste Adaljiza Magno (kiri) di lokasi pertemuan ASEAN Coordinating Council (ACC) dan ASEAN Minister Meeting (AMM) di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Jumat (3/2/2023). Pertemuan yang berlangsung hingga Sabtu (4/2/2023) tersebut akan membahas isu-isu terkini terkait dengan kawasan Asia Tenggara serta luar kawasan. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.

JAKARTA, Radio Bharata Online - Indonesia menyambut perwakilan Timor Leste, yang untuk pertama kalinya hadir dalam pertemuan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) sejak Dili tahun lalu disetujui untuk bergabung dengan organisasi regional itu. Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyambut Menteri Luar Negeri Timor Leste Adaljiza Magno dalam pertemuan Dewan Koordinasi ASEAN (ASEAN Coordinating Council/ACC) di Jakarta, pada Jumat (03/2) kemarin.

"Saya ingin mengingatkan bahwa para pemimpin ASEAN di Phnom Penh November lalu secara prinsip setuju untuk menerima Timor Leste menjadi anggota ke-11 ASEAN dan diizinkan mengikuti pertemuan-pertemuan ASEAN, termasuk ACC," kata Retno di hadapan para menteri luar negeri ASEAN.

Pada partisipasi perdananya, Timor Leste hadir dalam kapasitas sebagai pemantau (observer). ACC masih perlu membahas tahapan lanjutan keanggotaan penuh Timor Leste di ASEAN.

Menlu Retno yakin partisipasi Timor Leste di ASEAN dapat berkontribusi pada stabilitas dan kemakmuran di kawasan. Sementara itu, Menlu Magno mengatakan bergabung dengan keluarga besar ASEAN merupakan momen sangat penting dalam sejarah Timor Leste. Magno menyatakan bahwa Timor Leste mendukung ASEAN sebagai pusat pertumbuhan di kawasan, aspek yang juga menjadi tema keketuaan Indonesia di ASEAN tahun ini.

"Kami sangat bersyukur bisa berpartisipasi sebagai pemantau dalam pertemuan ACC ini, dan kami menantikan panduan yang jelas yang dapat membimbing kami ke tahap selanjutnya seperti yang dimandatkan para pemimpin ASEAN di Phnom Penh, November lalu," ujar Magno.

Keanggotaan ASEAN, lanjut Magno, menjadi penting sebab Timor Leste menyadari tidak ada satu negara pun yang terbebas dari masalah dan dinamika yang terjadi kawasan.

"Presiden kami menyatakan bahwa kita tidak akan pernah terbebas dari masalah yang ada di kawasan. Kita sudah pernah mengalami masa-masa paling sulit sehingga kita sekarang harus memanfaatkan dan mendapatkan keuntungan dari kawasan," ucap dia.

ASEAN didirikan pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand, dan saat ini beranggotakan 10 negara, yaitu Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam.  (ANTARA)
 

Komentar

Berita Lainnya

Memperkuat Ketahanan Pangan Nasional Indonesia

Rabu, 5 Oktober 2022 17:33:33 WIB

banner
Pertemuan P20 di Buka Indonesia

Kamis, 6 Oktober 2022 14:20:55 WIB

banner