Rabu, 5 Maret 2025 10:52:26 WIB

Pada hari pemutaran perdana

Hiburan

Eko Satrio Wibowo

Singapura, Radio Bharata Online - Saat film animasi Tiongkok yang sangat dinantikan, "Ne Zha 2", bersiap hadir di Singapura, kegembiraan di antara penonton lokal dan orang dalam industri terasa nyata. 

Acara pemutaran perdana film tersebut, yang diadakan pada hari Minggu (2/3), mendapat sambutan luas dari para penonton film Singapura, yang melihatnya sebagai kemenangan bagi sinema Asia di pasar global.

Pada hari pemutaran perdana, sekelompok penggemar dan profesional industri hiburan menghadiri pemutaran eksklusif menjelang perilisan publik resmi di Singapura, yang ditetapkan pada tanggal 6 Maret 2025.

Mark Lee, seorang komedian dan aktor Singapura, mengatakan film tersebut melampaui film animasi yang diproduksi di daerah lain.

"Saya pikir ini adalah film animasi terbaik dalam beberapa tahun terakhir. Saya pikir film ini mengalahkan yang lain karena ilustrasinya lebih detail, dan akting suaranya sangat bagus," katanya.

Ben Logan, salah satu pendiri dan CEO StarzStruck Entertainment Pte Ltd, menyuarakan sentimen yang sama.

"Menurut saya, ini adalah pengakuan pasti atas peningkatan atau peningkatan level animasi Tiongkok. Namun, satu hal lagi, sangat jarang ada film yang sangat digembar-gemborkan dan Anda tidak kecewa," ujar Logan.

Isaac Ong, pendiri Colours Global Group, mengungkapkan kekagumannya atas keberhasilan film tersebut dan dampaknya pada animasi Asia, dengan menyatakan, "Saya sangat bangga bahwa film animasi Asia benar-benar menguasai dunia animasi, dan saya pikir film ini layak mendapatkan semua pujian karena animasinya luar biasa, alur ceritanya luar biasa. Jadi, saya sangat senang mereka menunjukkan perjuangan, kekuatan, dan keterampilan kami dalam animasi."

"Ne Zha 2" telah mengukir sejarah sebagai film animasi terlaris sepanjang masa, menempatkannya di antara film-film box office global seperti "Titanic" dan "Avatar".

Joyce Lee, Direktur Encore Films, yang bertanggung jawab atas perilisan film tersebut di Asia Tenggara, berbagi optimismenya tentang kinerjanya, dengan mencatat antisipasi penonton yang belum pernah terjadi sebelumnya dan perbincangan di media sosial seputar film tersebut.

"Terus terang, sejauh ini saya semakin percaya diri. Selama 22 tahun terakhir karier saya, saya belum pernah melihat tanggapan seperti itu. Saya belum pernah melihat antisipasi dari penonton, semua berita yang dibuatnya di media sosial, saya belum pernah melihat yang seperti itu. Awalnya, saya berpikir, mungkin, Anda tahu, saya akan sangat senang jika film tersebut dapat menghasilkan 2 juta dolar di Singapura, dan itu akan memecahkan semua rekor untuk film-film Tiongkok di Singapura. Namun, setelah hari ini, setelah tanggapan semua orang, saya benar-benar menyesuaikannya. Saya sangat optimis di sini, jadi saya pikir 5 juta. Saya mengincar itu," ungkap Lee.

Menurut Adeleena Araib, Manajer Umum The Projector, keberhasilan itu juga merupakan berita bagus bagi sinema independen di Singapura yang mengkhususkan diri pada film-film art-house.

Dengan semakin populernya film animasi Tiongkok, The Projector berencana untuk memperkenalkan lebih banyak konten Tiongkok kepada penonton lokal.

"Saya pikir film animasi Tiongkok, juga film Tiongkok secara umum, semakin banyak diminati oleh beragam penonton di seluruh dunia yang menginginkan sesuatu yang berbeda dari gaya animasi barat tradisional atau bahkan alur ceritanya," kata Araib.

Komentar