Tiongkok, Radio Bharata Online - Film Tiongkok "Dead To Rights", yang menggambarkan kengerian Pembantaian Nanjing, telah meraup lebih dari 3 miliar yuan (lebih dari 7 triliun rupiah) di box office hingga Selasa (23/9), menurut data dari platform penjualan tiket daring.

"Dead To Rights" berkisah tentang sekelompok warga sipil Tiongkok yang berlindung di sebuah studio fotografi selama pendudukan brutal agresor Jepang di Nanjing.

Dalam upaya putus asa untuk bertahan hidup, mereka terpaksa membantu seorang fotografer militer Jepang dalam proses pencetakan film -- hanya untuk menemukan bahwa negatif film tersebut berisi bukti kekejaman yang dilakukan oleh pasukan Jepang di seluruh kota. Mereka diam-diam menyimpan negatif film tersebut dan mempertaruhkan nyawa mereka untuk mengirimkannya ke dunia luar, berharap kebenaran akan terungkap.

Dirilis di Tiongkok pada 25 Juli 2025, film ini menyajikan sejarah yang hidup kepada penonton dalam rangka peringatan 80 tahun kemenangan Perang Perlawanan Rakyat Tiongkok Melawan Agresi Jepang dan Perang Anti-Fasis Dunia.