Selasa, 3 Januari 2023 10:23:47 WIB

Kala Dunia menghadapi 'Potensi Krisis', Tiongkok justru Berikan Lebih banyak Kepastian di 2023
Tiongkok

Endro

banner

Bendera terlihat di Lapangan Tian'anmen dan di atas Aula Besar Rakyat. Foto: Xinhua

BEIJING, Radio Bharata Online – Tiongkok sepenuhnya siap menghadapi setiap tantangan dan ketidakpastian yang mungkin terjadi di arena internasional, dan siap menghadapi setiap provokasi yang mengancam keamanan nasional dan kepentingan utamanya.

Pada saat yang sama, dengan diplomasi terbuka dan inklusif serta ekonomi yang menunjukkan daya tahan dan potensi besar, Tiongkok akan terus memberikan kepastian bagi dunia pada tahun 2023, karena telah memainkan peran utama untuk memperbaiki dan mereformasi globalisasi yang sedang dilanda angin sakal.

Menurut para ahli, dunia mengalami banyak tantangan dan krisis di tahun 2022, dan masalah-masalah yang belum terselesaikan itu akan terus mengganggu dunia yang sudah bergolak.

Pengamat memperkirakan, AS akan terus memprovokasi Tiongkok dalam masalah Taiwan, menggunakan krisis Ukraina untuk melemahkan Rusia dan UE, dan bahaya baru mungkin muncul di Timur Tengah, di mana Washington menarik diri dan meninggalkan situasi yang berantakan bagi negara-negara kawasan. Perekonomian AS yang bermasalah, mungkin membawa babak baru krisis besar, yang semakin merusak pemulihan global yang rapuh.

Presiden Tiongkok Xi Jinping dalam Pidato Tahun Baru 2023 pada hari Sabtu mengatakan, bahwa "Perubahan yang tidak terlihat dalam satu abad, berlangsung lebih cepat, dan dunia belum menjadi tempat yang tenang.  Tiongkok menghargai perdamaian dan pembangunan, serta menghargai teman dan mitra seperti yang dimiliki dan selalu dilakukan. Tiongkok berdiri teguh di sisi kanan sejarah dan di sisi peradaban dan kemajuan manusia.  Tiongkok bekerja keras untuk menyumbangkan kebijaksanaan dan solusi, demi perdamaian dan pembangunan bagi seluruh umat manusia.

Dunia mengharapkan Tiongkok untuk memainkan peran yang lebih penting di tengah pergolakan, dan kekuatan besar dunia lainnya sedang berupaya untuk mengembangkan hubungan dengan Tiongkok, untuk mencari lebih banyak kepastian.

 

Kantor berita TASS menyebutkan, Presiden Rusia Vladimir Putin selama konferensi video dengan Presiden Xi pada hari Jumat mengatakan, bahwa ia menantikan pertemuan langsung dengan Xi dalam "kunjungan kenegaraan ke Moskow pada musim semi 2023.

Menurut The Guardians, Presiden Prancis Emmanuel Macron juga diperkirakan akan mengunjungi Tiongkok awal tahun ini, karena dia berharap Tiongkok memainkan peran mediasi dalam krisis Ukraina, serta untuk membangun dan mengembangkan hubungan bilateral, dan hubungan Tiongkok-UE tanpa gangguan dari pihak ketiga mana pun.

Sementara AS mencari lebih banyak komunikasi dengan Tiongkok untuk mengelola ketegangan saat ini, karena Tiongkok terus melakukan upaya untuk mengembalikan hubungan bilateral setelah para pemimpin tertinggi kedua negara mencapai konsensus di Bali, menjelang KTT G20 tahun 2022.

Sekretaris AS Antony Blinken juga diharapkan untuk mengunjungi Tiongkok awal tahun ini. Karena pertemuan ekonomi APEC 2023 akan diadakan oleh AS, dan KTT G20 akan diadakan di India akhir tahun ini.

Banyak pengamat memperkirakan, kunjungan pemimpin tertinggi Tiongkok ke AS dan India, dapat memperbaiki hubungan yang rusak. Oleh karena itu, diplomasi kepala negara Tiongkok akan menarik perhatian dunia pada tahun 2023.  (Global Times)

Komentar

Berita Lainnya