Kamis, 14 November 2024 11:19:12 WIB

Daratan Tiongkok Mengatakan Konsultasi Lintas Selat Mungkin Dilakukan Dengan Pengakuan 'Konsensus 1992'
Tiongkok

Endro

banner

Zhu Fenglian, juru bicara Kantor Urusan Taiwan Dewan Negara, berbicara pada konferensi pers rutin, 13 November 2024. /CMG

TAIPEI, Radio Bharata Online - Juru bicara Kantor Urusan Taiwan, Dewan Negara Tiongkok, Zhu Fenglian, mengatakan, Konsultasi antara Asosiasi Hubungan Lintas Selat Taiwan (ARATS) daratan Tiongkok, dan Yayasan Pertukaran Selat Taiwan (SEF) dapat dilanjutkan, jika otoritas Taiwan mengakui Konsensus 1992, yang menjunjung tinggi prinsip satu Tiongkok.

Berbicara dalam konferensi pers rutin hari Rabu, Zhu Fenglian mengaitkan kebuntuan politik yang sedang berlangsung di Selat Taiwan, dengan kepatuhan keras otoritas Partai Progresif Demokratik (DPP), terhadap posisi separatis "kemerdekaan Taiwan" sejak 2016.

Ia menuduh otoritas DPP mendistorsi--dan bahkan menolak--Konsensus 1992. Dengan demikian, merusak landasan bagi pengembangan hubungan lintas-Selat secara damai, dan bagi konsultasi dan pertukaran antara ARATS dan SEF.

Zhu membuat pernyataan tersebut sebagai tanggapan atas pernyataan terkini mengenai hubungan lintas-Selat, dari Frank Wu, ketua SEF yang baru.

Pada tahun 1945, rakyat Tiongkok memenangkan Perang Perlawanan terhadap Agresi Jepang, dan sebagai hasilnya, Taiwan terbebas dari penjajahan Jepang dan kembali ke tanah air.

Setelah tahun 1949, akibat berlanjutnya perang saudara Tiongkok dan campur tangan kekuatan eksternal, kedua belah pihak di Selat Taiwan memasuki kondisi konfrontasi politik yang berkepanjangan.

Namun, menurut Zhu, Taiwan tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari wilayah Tiongkok, dan ini adalah fakta yang tidak pernah berubah dan tidak dapat diubah. Dia tegaskan bahwa ini bukan hanya fakta historis dan dasar hukum, tetapi juga status quo. (CGTN)

Komentar

Berita Lainnya