Rabu, 22 Januari 2025 10:59:43 WIB
Kerja Sama Global Menjadi Pusat Perhatian Di Pertemuan Tahunan WEF
International
Endro
World Economic Forum
DAVOS, Radio Bharata Online - Edisi 2025 dari pertemuan tahunan World Economic Forum (Forum Ekonomi Dunia - WEF) dibuka di Davos, Swiss, pada hari Senin, dengan hampir 3.000 peserta dari 130 negara dan wilayah berkumpul, untuk membahas tentang kebutuhan mendesak akan kolaborasi global dalam mengatasi tantangan bersama.
Bertema " Cooperation in the Intelligent Age, atau Kerja Sama di Era Cerdas", acara yang akan berlangsung hingga 24 Januari 2025 ini diharapkan membahas topik-topik penting, mulai dari ketegangan geopolitik, krisis iklim yang semakin cepat, hingga transformasi teknologi yang cepat, dan dampaknya terhadap kecerdasan buatan dan otomatisasi, pada ekonomi global.
Wakil Perdana Menteri Tiongkok Ding Xuexiang, dalam pidatonya di forum tersebut, menekankan pentingnya kerja sama dalam mempromosikan globalisasi ekonomi.
Ding mengatakan, melalui kerja sama untuk mempromosikan globalisasi ekonomi, dunia memasuki babak baru yang lebih dinamis, maju, dan berkelanjutan.
Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen juga menekankan perlunya kerja sama global.
Sebelum pembukaan, Pendiri WEF, Klaus Schwab mengatakan bahwa perpecahan yang semakin besar di dunia, membutuhkan kerja sama yang baru, menyerukan semangat optimisme dan kolaborasi. Ia mengatakan bahwa pertemuan 2025 bertujuan untuk membentuk masa depan yang lebih berkelanjutan dan inklusif, di era cerdas yang sedang berkembang.
Meskipun terdapat perbedaan posisi dan ketidakpastian yang besar, Pertemuan Tahunan 2025 akan menumbuhkan semangat kerja sama, dan optimisme yang konstruktif, dengan tujuan membentuk Era Cerdas yang akan datang, dengan cara yang lebih berkelanjutan dan inklusif.
Jeremy Jurgens, direktur pelaksana WEF, juga membahas pentingnya tata kelola global yang kuat dalam menghadapi perubahan teknologi yang cepat. Ia menyoroti kontribusi Tiongkok di berbagai bidang seperti pertumbuhan ekonomi, inovasi, dan keberlanjutan lingkungan, serta menggarisbawahi pentingnya kolaborasi internasional yang inklusif. (CGTN)
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB
Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB
Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB
Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB
Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB
Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB
Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB
AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB
Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB
Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB
Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB
Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB
Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB
Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB