Minggu, 14 Agustus 2022 1:4:54 WIB

Deolipa Duga Ada Sosok "Jenderal\" di Balik Surat Pencabutan Kuasa Bharada E
Tiongkok

Bagas Sumarlan

banner

Mantan pengacara Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, Deolipa Yumara memberikan keterangan kepada media di Depok, Sabtu (13/8/2022). (KOMPAS.com/Fika Nurul Ulya)

Mantan pengacara Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, Deolipa Yumara, menduga ada sosok jenderal yang memerintahkan agar Deolipa dihentikan sebagai pengacara Bharada E. Penghentian itu tertuang dalam surat pencabutan kuasa yang ditandatangani oleh Bharada E. Dalam tangkapan layar, tertulis perintah yang diminta sang jenderal. Isinya adalah 'Di... dua PH Bharada E itu ngomong terlalu banyak masuk ke materi dalam bicara ke media... kalau dia ga bisa manut, cabut kuasanya !!'. Ketika ditanya siapa jenderal yang dimaksud, Deolipa tak bisa menjawab.

"Enggak tahu saya (siapa sosok jenderal itu). (Balasan atas perintah itu bertuliskan), 'Siap, Jenderal'. (Berarti) jenderal, dong," kata Deolipa saat ditemui di kediamannya di Depok, Sabtu (13/8/2022). Dia mengungkapkan, informasi sosok jenderal yang memerintahkan pencabutan ini didapatkannya dari rekan sejawatnya.

Perintah itu lantas membuat Deolipa berpikir bahwa sang jenderal keberatan karena Deolipa banyak membuka informasi ke publik. Deolipa juga mengaku pernah dipanggil ke Bareskrim Polri untuk diminta mengundurkan diri.

"Ada perintah supaya saya mundur. (Seseorang yang saya kenal bilang), 'saudaraku, dapat perintah dari atas supaya saudaraku bikin pencabutan kuasa, gimana saudaraku? Saya diperintah (untuk ngasih tahu) karena ini juga perintah'," tutur Deolipa.

Lebih lanjut dia menduga, mantan kliennya berada di bawah tekanan ketika mengajukan surat pencabutan kuasa. Pasalnya, dia menemukan beberapa perbedaan antara surat lain dan surat pencabutan kuasa.

Surat pencabutan kuasa itu tidak dibubuhi tanggal dan jam seperti surat-surat sebelumnya. Goretan tanda tangan pun diduga palsu karena berbeda dari tanda tangan surat yang lain. Deolipa mengungkapkan, dia dan mantan kliennya, Bharada E, sempat membuat kesepakatan agar setiap surat dibubuhi tanggal dan jam di samping tanda tangan Bharada E. Hal ini kata Deolipa, untuk menjadi pembeda dan menandakan bahwa surat-surat itu ditulis secara terpaksa atau tidak.

Sebelumnya diberitakan, Bharada E mencabut kuasa Deolipa Yumara dan Boerhanuddin dari status pengacara. Berdasarkan surat yang diketik komputer tersebut, Bharada E menyatakan mencabut kuasa Deolipa dan Boerhanuddin sebagai kuasa hukum per 10 Agustus 2022. "Dengan ini saya selaku pemberi kuasa menyatakan mencabut kuasa tersebut terhitung sejak tanggal surat ini ditandatangani," demikian salah satu pernyataan Bharada E dalam surat tersebut.

https://nasional.kompas.com/read/2022/08/14/07484321/deolipa-duga-ada-sosok-jenderal-di-balik-surat-pencabutan-kuasa-bharada-e?page=2

Komentar

Berita Lainnya