Senin, 23 Mei 2022 7:33:43 WIB

WHO Akui Khasiat Pengobatan Tradisional Tiongkok
Tiongkok

Adelia Astari

banner

Apoteker meracik obat tradisional Tiongkok di Rumah Sakit Afiliasi Pertama Universitas Kedokteran Tiongkok di Hefei, 24 Februari 2020. RS itu bertanggung jawab meracik, merebus dan mengirim obat tradisional Tiongkok ke tujuh rumah sakit yang ditunjuk untu

Pengobatan Tradisional Tionghoa (PTT) adalah praktik kesehatan yang berasal dari Tiongkok.Dengan riwayat lebih dari 2.000 tahun. Kini Pengobatan Tradisional Tionghoa telah memiliki beberapa cabang ilmu yang dapat digunakan untuk mengobati berbagai gangguan kesehatan. Saat ini,tidak hanya di Tiongkok. Pengobatan Tradisional Tionghoa telah digunakan di seluruh dunia. Konsep utama dari PTT adalah qi, yin dan yang, serta teori lima tahap.

\r\n\r\n

Seperti pengobatan alternatif lainnya, PTT harus dilakukan dengan hati-hati. Pasien yang ingin menggabungkan PTT dengan metode pengobatan konvensional harus selalu memberitahu dokternya terlebih dahulu, tapi sebenarnya ,Praktik pengobatan tradisional Tionghoa merupakan prosedur yang aman. Namun, ada beberapa prosedur yang membutuhkan keahlian khusus. Untuk menjaga keamanan pasien, prosedur tersebut hanya boleh dilakukan oleh dokter yang berpengalaman.

\r\n\r\n

Organisasi kesehatan dunia atau WHO ternyata mengakui khasiat pengobatan tradisional Tiongkok untuk Covid-19. Seperti yang dirilis dalam situs resmi WHO, pada 31 Maret 2022,  pengakuan tersebut  terungkap dalam  "Pertemuan Evaluasi Ahli Organisasi Kesehatan Dunia tentang Pengobatan Covid-19 dengan Pengobatan Tradisional Tiongkok"

\r\n\r\n

Pengakuan tersebut merupakan hasil diskusi dari 21 pakar internasional dari 6 wilayah WHO. Hal ini tentu menunjukkan bahwa pengobatan Tiongkok dapat secara efektif mengobati Covid-19, serta mengurangi konversi kasus ringan dan umum, serta mempersingkat waktu pembersihan virus, dan meningkatkan prediksi mengenai perkembangan penyakit klinis pasien ringan dan umum.

\r\n\r\n

Laporan tersebut juga mendorong kepada negara-negara anggota WHO untuk mempertimbangkan model pengobatan integratif yaitu pengobatan Tiongkok dan Barat yang telah terintegrasi, dikembangkan dan diterapkan di Tiongkok, nah diTiongkok mengelola wabah saat ini sudah dilakukan secara efektif, dan mempersiapkan kemungkinan pandemi di masa depan.

\r\n\r\n

Pada pertemuan evaluasi, Yu Wenming, yang merupakan direktur dari Administrasi Negara Pengobatan Tradisional Tiongkok, menyambut baik adanya dukungan berkelanjutan WHO untuk pengobatan tradisional dan menyatakan kesediaan Tiongkok dalam membantu negara-negara anggota WHO lainnya untuk memperkuat peran pengobatan tradisional dalam sistem kesehatan.

\r\n\r\n

Sebanyak 21 pakar internasional bersama-sama mengevaluasi tiga laporan mengenai TCM (traditional chinese medicine) yaitu Pada tanggal  17 Januari 2022, setelah dialog kebijakan tingkat tinggi antara Direktur Jenderal WHO dan Administrasi Negara Pengobatan Tradisional Tiongkok di Jenewa, WHO memutuskan untuk mengadakan pertemuan ahli untuk menilai kemanjuran dari pengobatan Tiongkok tradisional atau TCM dalam penanganan COVID-19.

\r\n\r\n

Dan masih berhubungan dengan hal tersebut, maka pada tanggal 28 Februari hingga 2 Maret 2022,  telah diadakan pertemuan untuk mengevaluasi ahli pengobatan tradisional Tiongkok untuk pengobatan covid-19. 21 pakar internasional menghadiri pertemuan dari 6 wilayah WHO, termasuk sebanyak 5 anggota Panel Penasihat Ahli WHO, kemudian ada 8 perwakilan dari Pusat Kolaborasi WHO, dan 3 anggota Kerjasama Regulasi Internasional WHO untuk Obat Herbal, selain itu pertemua tersebut juga dihadiri oleh Akademisi Tiongkok dari Akademi Pengobatan Tiongkok Tiongkok. Staf teknis dari kantor pusat WHO,

\r\n\r\n

Pada pembukaan pertemuan tersebut, Yu Wenming, direktur Administrasi Negara Pengobatan Tradisional Tiongkok, mengatakan bahwa pengobatan tradisional Tiongkok tidak hanya efektif dalam mengobati SARS, tetapi juga merupakan bagian penting dari pengendalian Tiongkok terhadap penyebaran Covid-19.Pada pertemuan evaluasiini , para ahli Tiongkok juga menunjukkan dasar penelitian klinis dari laporan pengobatan tradisional Tiongkok.

\r\n\r\n

Menurut para ahli, pada Maret 2022, China Clinical Trials Registry  atau lembaga pendaftaran tingkat pertama dari Platform Pendaftaran Uji Klinis Internasional WHO,  telah mendaftarkan sebanyak 859 studi klinis, dimana sebanyak 213 di antaranya terkait dengan pengobatan tradisional Tiongkok.

\r\n\r\n

Dari studi yang mempertimbangkan kasus ringan, ada sebanyak 106 studi yang menyelidiki efek TCM pada demam,  kemudian 103 studi menilai efek TCM pada batuk, dan 94 studi mempertimbangkan TCM dan kelelahan. Selain itu ada juga contoh uji coba terkontrol secara acak multisenter yang mendaftarkan 284 pasien di 23 rumah sakit di 9 provinsi di Tiongkok, yang dirawat dengan kapsul obat tradisional Tiongkok yaitu Kapsul Lianhua Qingwen.Dimana dari laporan tersebut,  secara keseluruhan, pasien yang memakai obat ini memiliki waktu pemulihan yang lebih singkat dari gejala dibandingkan dengan pasien yang tidak diberi intervensi pengobatan tradisional Tiongkok.

\r\n\r\n

Dari 21 penelitian yang telah dilakukan, diketahui  bahwa pengobatan tradisional Tiongkok dapat membantu mempersingkat waktu konversi asam nukleat menjadi negatif, sementara sebanyak 43 penelitian lainnya juga menunjukkan bahwa pengobatan tradisional Tiongkok dapat mengurangi proporsi pasien tidak parah yang menjadi parah. Konsisten dengan temuan ini, uji coba open-label, cluster-randomized lain yang melibatkan sebanyak 408 pasien ringan yang diobati dengan TCM lain ternyata dapat mengurangi kemungkinan pasien menjadi parah.

\r\n\r\n

Jadi dapat dikatakan sepanjang penelitian yang dilakukan, ternyata tidak ada efek samping yang serius yang terkait dengan pengobatan tradisional Tiongkok ini.

\r\n\r\n

Jadi setelah konferensi selama tiga hari, dan melakukan diskusipanjang ,maka para ahli sampai pada kesimpulan: obat-obatan Tiongkok yang termasuk dalam penelitian ini bermanfaat untuk pengobatan Covid-19, terutama untuk Covid-19 dengan gejala ringan dan kasus umum. Selain itu obat-obatan Tiongkok juga sangat bermanfaat untuk mengubah kasus menjadi kasus yang parah; untuk kasus ringan dan umum, dibandingkan dengan pengobatan konvensional sederhana.

\r\n\r\n

Traditional Chinese Medicine atau TCM yang  ternyata dapat membantu dalam  menangani pasien Corona, maka pemerintah Tiongkok terutama di Shanghai yang kini jadi konsentrasi pemerintah Tiongkok telah memasukkan pengobatan Traditional Chinese Medicine atau TCM ke dalam diagnosis dan pengobatan Corona.  

\r\n\r\n

Di Shanghai, TCM berpartisipasi secara menyeluruh, ekstensif dan mendalam dalam membantu dalam  menangani pasien Corona.

\r\n\r\n

Di rumah sakit yang ditunjuk, ada sebanyak 222 dokter TCM yang dipilih untuk berpartisipasi dalam pengobatan darurat. Juga di bangsal perawatan pasien.. dari pengobatan yang telah dilakukan, dilaporkan tingkat pemanfaatan obat tradisional Tiongkok ini mencapai di atas 98%. Selain itu data klinis juga menunjukkan bahwa pengobatan tradisional Tiongkok telah menunjukkan keunggulan unik dalam menghambat perkembangan penyakit.

\r\n\r\n

Banyak pasien yang dirawat di Shanghai akibat penyebaran Covid-19, seperti contohnya di Rumah Sakit Fangcai Pulau Changxing. Tim medis Rumah Sakit Pengobatan Tradisional Tiongkok Shanghai ini mengelola 3 lantai dengan  lebih dari 1.100 tempat tidur, untuk merawat pasien dengan gejala ringan dan infeksi tanpa gejala. 

\r\n\r\n

Tim medis dirumah sakit ini secara aktif juga memanfaatkan keunggulan pengobatan tradisional Tiongkok, dan menerapkan teknik pengobatan tradisional Tiongkok yang tepat, terapi tradisional non-obat dari pengobatan tradisional Tiongkok, dan metode perawatan kesehatan untuk mempercepat pemulihan orang yang terinfeksi. Saat ini, lebih dari 1.000 orang telah dipulangkan dari rumah sakit ini.

\r\n\r\n

Efektifnya pengobatan Covid-19 dengan menggunakan TCM ini, maka Komisi Kesehatan Kota Shanghai dan Administrasi Pengobatan Tradisional Tiongkok, kemudian  mengorganisir para ahli TCM untuk membahas dan merumuskan program rehabilitasi dengan menggunakan TCM, dan akhirnya membentuk "Program Rehabilitasi Fase Pemulihan Infeksi Covid-19 Shanghai.

\r\n\r\n

Saat ini, banyak rumah sakit TCM di Shanghai telah membuka klinik rehabilitasi TCM untuk covid-19, dengan menyediakan layanan rehabilitasi TCM untuk kelompok rentan,  seperti anak-anak, wanita hamil, orang tua, mereka yang memiliki penyakit bawaan.

\r\n\r\n

Seperti diketahui, kotaShanghai memiliki tingkat kepadatan penduduk yang cukup besar dan tingkat penuaan populasi yang tinggi. Sehingga pada epidemi yang saat ini sangat ganas, meningkatkan kekebalan merupakan hal yang sangat penting untuk mencegah penyebaran epidemi .

\r\n\r\n

Liu Hua (刘华), direktur Divisi Pengawasan Layanan Pengobatan Tradisional Tiongkok dari Komisi Kesehatan Kota Shanghai dan Administrasi Pengobatan Tradisional Tiongkok Kota, mengatakan bahwa Shanghai telah memberikan contoh yang baik bagaimana keberhasilan dalam menangani Covid-19 dengan menggunakan pengobatan tradisional Tiongkok,

\r\n\r\n

Kemudian,  masih ingat dalam ingatan dengan sosok yang cukup terkenal yaitu  Zhang Boli (张伯礼), dimana dia memimpin tim ahli untuk mengobati infeksi COVID-19 di Wuhan, garis depan dalam perang melawan Covid-19. Berkat jasa-jasanya membuat dunia mengakui kemampuan pengobatan tradisional Tiongkok untuk mengobati pasien Covid-19.

\r\n\r\n

Dua tahun yang lalu, Zhang, yang merupakan kepala Universitas Pengobatan Tradisional Tiongkok Tianjin, tiba di Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei Tiongkok Tengah, pada 27 Januari 2020, itu merupakan hari ketiga Tahun Baru Imlek , dengan segala keberanian serta dedikasinya yang tinggi, maka pada 11 Agustus 2020.ia dan beberapa orang lainnya dianugerahi Pahlawan Rakyat, medali nasional Tiongkok, dan gelar kehormatan atas kontribusinya yang  luar biasa dalam memerangi epidemi COVID-19,

\r\n\r\n

Saat itu kota Wuhan yang harus berjuang melawan Covid-19, dan bapak Zhang Boli harus menghabiskan momen ulang tahunnya yang ke-72 di Wuhan dalam perjuangannya melawan  penyebaran epidemi di kota dengan populasi lebih dari 10 juta itu.

\r\n\r\n

Zhang bersama  lebih dari 300 dokter lainnya membentuk tim medis TCM. Mereka ditempatkan di rumah sakit darurat di distrik Jiangxia, di kota Wuhan, mereka  menggunakan ramuan TCM serta menggabungkan dengan perawatan lain seperti pijat, akupunktur dan latihan fisik seperti misalnya tai chi dan Baduanjin untuk merawat pasien COVID-19.

\r\n\r\n

Dan terbukti, pengobatan dengan TCM menunjukkan hasil yang jelas dalam membantu pemulihan pasien COVID-19. Saat itu  Zhang Boli, memberikan pengobatan TCM kepada 90 persen pasien COVID-19 di Wuhan, dan terbukti dapat meredakan gejala, memperlambat perkembangan penyakit, mengurangi kematian dan meningkatkan pemulihan.

\r\n\r\n

Akan tetapi karena mengalami kelelahan dan pola makan yang tidak teratur, bapak Zhang Boli mulai menderita kolesistitis sehingga ia harus menjalani operasi kandung empedu pada 19 Februari 2020 di Wuhan. Saat itu banyak Pejabat yang mendesak bapak Zhang untuk kembali ke rumah di Tianjin untuk penyembuhan, tetapi ia menolak. Bahkan ia mengatakan "Pertempuran baru saja dimulai. Bagaimana saya bisa mundur pada pada saat seperti ini?”

\r\n\r\n

Hanya beberapa jam setelah operasi, kemudian ia mulai bekerja lagi dari tempat tidurnya, dan terlepas dari usianya yang sudah tua, ia tetap mengabdikan dirinya untuk pengembangan industri TCM modern karena ia yakin sistem kedokteran perlu dimodernisasi.

\r\n\r\n

Menurutnya pengobatan Tradisonal tiongkok memang sudah sangat tua, tapi tidak ketinggalan zaman. Yang menghambat perkembangan pengobatan ini adalah kurangnya teknologi. Jadi menurut bapak Zhang jika kita bisa menggabungkan teori pengobatan Tradisonal Tiongkok dengan teknologi modern, maka akan  bisa menciptakan prestasi yang inovatif dan luar biasa.

\r\n\r\n

Dan menurut Administrasi Nasional Pengobatan Tradisional  Tiongkok, Pemerintah Tiongkok saat ini telah membagikan terapi TCM, resep dan pengalaman klinis untuk menangani COVID-19 di lebih dari 80 negara .Sementara itu Kapsul Lianhua Qingwen, yang direkomendasikan untuk pengobatan COVID-19, telah mendapat persetujuan pemasaran di lebih dari 10 negara.

Komentar

Berita Lainnya