Senin, 20 September 2021 7:39:9 WIB

8 Ribu Peserta Berebut 492 Formasi CPNS Kabupaten Bandung
Tiongkok

Angga Mardiansyah

banner

Foto: Tes CPNS di Kabupaten Bandung (Muhammad Iqbal/detikcom).

Sebanyak 8.422 peserta CPNS tahun 2021 ikut serta dalam tahapan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Telkom University, Kabupaten Bandung, Senin (20/9/2021). Mereka memperebutkan formasi yang hanya berjumlah sekitar 492 formasi.

Dari pantauan detikcom, setiap peserta mengenakan kemeja putih, celana hitam, serta sepatu gelap. Mereka diperiksa sejumlah persyaratan hingga pakaian yang melekat. Hal itu dilakukan demi menghindari kecurangan yang dilakukan peserta.

Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan antusias peserta untuk mendaftar CPNS ke Kabupaten Bandung cukup tinggi. Hal tersebut terlihat dari jumlah peserta yang mencapai 8.422 orang.

Dalam pelaksanaan tes, peserta akan menggunakan sistem Computer Assistant Test (CAT). Dadang berharap dengan sistem tersebut dapat menghasilkan CPNS yang unggul."Alhamdulilah yang daftar cukup banyak, daftar sekitar 8 ribu lebih, sementara kita membutuhkan 492 orang," ujar Dadang usai pelaksanaan tes SKD CPNS di Telkom University.

Selain itu, pihaknya pun mencoba menerapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi terjadinya penularan COVID-19 pada pelaksanaan tes. Peserta diminta membawa hasil rapid antigen.

"Itu membuktikan bahwa Kabupaten Bandung sangat potensial. Sehingga Kabupaten Bandung juga sangat berterima kasih, dengan banyak peminat artinya banyak orang yang ingin membantu meningkatkan pelayanan di Kabupaten Bandung," ujar Dadang.

Selain itu, pihaknya pun menjamin netralitas dalam pelaksanaan tes ini. Peserta yang lolos merupakan peserta dengan nilai yang memenuhi dan melebihi syarat.

"Dalam pelaksanaan, pemerintah daerah ini hanya sebagai penerima siapa yang lolos seleksi, maka itulah yang terbaik untuk semuanya," ujarnya.

"Artinya, saya sebagai bupati, jangan salah persepsi, semua keputusannya tergantung daripada hasil seleksi, tergantung SDM -nya, bukan tergantung kedekatan atau intervensi," ujarnya.detiknews

Komentar

Berita Lainnya