Rabu, 3 November 2021 4:34:13 WIB

Potensi Gelombang Ketiga, DPR Minta Anak Usia 6-11 Divaksin Tahun Ini
Tiongkok

Dewi Kinar Lestari

banner

Ilustrasi vaksinasi anak. (Foto: CNN Indonesia/Safir Makki)

DPR meminta pemberian vaksin Virus Corona (Covid-19) kepada anak usia 6-11 tahun segera diberikan mulai 2021, atau lebih cepat dari target Kementerian Kesehatan, demi mencegah gelombang ketiga.

Sebelumnya, izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) ready\ viewed\ vaksin Covid-19 produksi perusahaan asal China, Sinovac, dengan sasaran anak usia 6-11 tahun diterbitkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada Senin (1/11).

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris mengatakan pemberian vaksin Covid-19 kepada anak ini untuk mengantisipasi potensi gelombang ketiga yang diprediksi terjadi pada akhir 2021.

"Setelah rekomendasi dari ITAGI (Inndonesian Technical Advisory Group on Immunization) dan IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) diberikan, Kemenkes harus segera melaksanakan dan juga menggencarkan vaksinasi untuk anak 6-11 tahun. Tidak perlu menunggu tahun depan," kata Charles, Rabu (3/11).

"Vaksinasi untuk anak 6-11 tahun justru harus disegerakan tahun ini mengingat ada potensi penularan gelombang ketiga akibat meningkatnya mobilitas orang di musim libur akhir tahun," lanjut dia.

Charles pun berharap pemberian vaksin kepada anak usia 6-11 tahun bisa membantu pemulihan dunia pendidikan di Indonesia.

"Dengan adanya vaksin untuk anak 6-11 tahun, maka anak-anak di rentang usia sekolah seluruhnya sudah tercakupi oleh vaksinasi. Kita berharap kondisi ini bisa semakin cepat menormalisasi dunia pendidikan, yang selama hampir dua tahun ini sangat terkendala oleh pandemi Covid-19," ujarnya.

Ia, yang merupakan politikus PDIP, pun meminta pemerintah memperhatikan stok dan distribusi vaksin Covid-19 ke seluruh daerah di Indonesia.

Senada, Wakil Ketua Komisi IX DPR Nihayatul menyatakan pemberian vaksin Covid-19 untuk anak dapat menambah keyakinan orang tua saat melepas mereka untuk belajar secara tatap muka di sekolah atau pesantren.

"Tentu izin dari BPOM ini kabar baik, dan saya kira sudah lama ditunggu-tunggu oleh semua masyarakat, terutama orang tua yang anak-anaknya sudah mulai sekolah," ujar pemilik sapaan akrab Ninik itu.

"Kita semua tentu tidak ingin ada lagi kabar klaster sekolah, klaster pesantren dan sebagainya. Jadi saya betul-betul mendorong agar vaksinasi ini segera direalisasikan, jangan ditunda-tunda, agar belajar mengajarnya optimal," tutur dia.

Untuk diketahui, BPOM mengeluarkan EUA vaksin Covid-19 produksi perusahaan asal China, Sinovac, pada sasaran anak usia 6-11 tahun.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin sebelumnya menargetkan agar program vaksinasi Covid-19 anak bisa digelar pada awal 2022.

Komentar

Berita Lainnya