Selasa, 8 November 2022 9:14:7 WIB

Tiongkok Maju Dalam Pembangunan  Konservasi Lahan Basah 
Tiongkok

Ap Wira - Radio Bharata Online

banner

Foto udara yang diambil pada 19 Juli 2020 ini menunjukkan pemandangan lahan basah Sungai Buh di Danau Qinghai di provinsi Qinghai, Tiongkok Barat Laut. [Foto/Xinhua]

WUHAN, Radio Bharata Online - Di sebuah pulau di tengah danau di kota metropolitan Wuhan, Tiongkok tengah, lebih dari 100 burung kormoran berkerumun di 10 pohon cemara. Dalam sebulan, mereka akan memberikan tampilan seputih salju ke pulau itu bahkan pada hari yang cerah dan tidak bersalju.

Saat Tiongkok menyoroti keharmonisan antara manusia dan alam dalam perjalanannya menuju modernisasi, banyak sungai dan danau di seluruh negara berpenduduk terpadat di dunia itu telah menerima investasi pemerintah dan dukungan legislatif yang membantu mereka mendapatkan kembali vitalitas dan bahkan memperluas wilayah.

Tiongkok, pada tahun 1992, menjadi Negara yang ikut dalam  dalam Konvensi Ramsar, sebuah perjanjian antar pemerintah yang didedikasikan untuk konservasi dan pemanfaatan ekosistem lahan basah secara rasional.

Sejak itu, Tiongkok telah menetapkan kerangka hukum untuk konservasi lahan basah dan mengeluarkan serangkaian kebijakan untuk meningkatkan perlindungan. Menurut Administrasi Kehutanan dan Padang Rumput Nasionalm selama dekade terakhir, Tiongkok telah menambah atau memulihkan lebih dari 800.000 hektar lahan basah.

Tiongkok mengungkapkan ambisi baru untuk konservasi lahan basah selama Pertemuan ke-14 Konferensi Para Pihak Konvensi Ramsar tentang Lahan Basah (COP14), yang diadakan di Wuhan dan Jenewa Swiss. Berbicara pada upacara pembukaan melalui video, Presiden Tiongkok Xi Jinping mengatakan Tiongkok akan mempromosikan pembangunan berkualitas tinggi dalam tujuan konservasi lahan basah.

Tiomgkok juga  akan menetapkan sejumlah taman nasional, yang mencakup sekitar 10 persen dari luas daratan negara itu, dan memasukkan 11 juta hektar lahan basah ke dalam sistem taman nasional. Negara itu akan mempromosikan kerja sama internasional untuk melindungi empat rute migrasi burung yang melewati Tiongkok dan untuk membangun pusat mangrove internasional di Shenzhen, kata Xi.

Terkait dengan seruan  untuk meningkatkan aksi global pada konservasi lahan basah, Xi mengatakan: "Penting bagi kita untuk memajukan proses global dalam konservasi lahan basah, melipatgandakan upaya untuk melestarikan keaslian dan integritas, memasukkan lahan basah yang lebih penting dalam cagar alam, meningkatkan mekanisme dan platform kerja sama, dan meningkatkan cakupan lahan basah yang penting secara internasional."

Pewarta: China Daily

Komentar

Berita Lainnya