Kamis, 15 Juni 2023 17:27:29 WIB

Kemenlu Tiongkok Tanggapi Soal Pembuangan Limbah Nuklir Jepang

Tiongkok

CRI/ Angga

Kedutaan Besar Jepang di Tiongkok hari Selasa lalu (13/6) menggelar jumpa pers media asing di Tiongkok mengenai masalah pembuangan air limbah nuklir Fukushima ke laut. Menanggapi hal tersebut, jubir Kemenlu Tiongkok Wang Wenbin hari Kamis (14/6) kemarin menyatakan, Jepang tidak mengintrospeksi keputusan kelirunya terkait pembuangan air limbah nuklir ke laut, bahkan kembali menyebarluaskan informasi palsu dan mencoba membingungkan masyarakat internasional.

Dilaporkan, Jepang dalam jumpa pers tersebut menyatakan keprihatinannya terhadap sebutan “air limbah nuklir” oleh Tiongkok, dan menekankan bahwa air olahan dari proses pembuangan yang mengandung tritium tersebut aman.

Wang Wenbin mengatakan, Jepang tidak menaati prinsip negosiasi beritikad baik tersebut dalam isu penanganan air limbah nuklir, bahkan berulang kali mencoba menyesatkan komunitas internasional. Wang Wenbin menegaskan kembali, jika Jepang benar-benar tulus untuk berkonsultasi, maka seharusnya mengumumkan untuk sementara menghentikan pembuangan limbahnya ke laut, mengizinkan pihak-pihak terdampak termasuk negara tetangga dan negara Kepulauan Pasifik untuk secara bebas mengumpulkan sampel limbah nuklir dan menganalisasinya, setuju untuk menjajaki segala cara penanganan kecuali pembuangan limbah nuklir ke laut. Jika mereka menyebut bahwa air olahan tersebut aman, maka Jepang seharusnya memilih menanganinya di dalam negerinya sendiri, bukannya mengalihkan risiko ke negara-negara Pasifik.

Wang Wenbin menambahkan, Tiongkok menyarankan Jepang untuk berhenti melakukan manipulasi politik, dan segera kembali ke jalan tepat penyelesaian masalah yang diperhatikan oleh pihak terkait. Diharapkan, Jepang dapat bersungguh-sungguh melakukan kewajiban internasionalnya, menghentikan rencana pembuangan limbahnya ke laut, sepenuhnya meneliti dan membahas cara penanganan limbah selain membuangnya ke laut, menangani air limbah nuklir secara ilmiah, aman dan transparan serta menerima pemantauan internasional yang ketat.

Pewarta : CRI

Komentar