Senin, 26 April 2021 3:43:6 WIB

Jerman Kirim Oksigen ke India untuk Atasi Lonjakan Corona
Tiongkok

Kinar Lestari

banner

Ilustrasi Kanselir Jerman, Angela Merkel. (Michael Kappeler / POOL / AFP)

Pemerintah Jerman bakal mengirimkan bantuan oksigen dan obat-obatan kepada India yang tengah mengalami krisis lonjakan infeksi virus corona (Covid-19).

\r\n\r\n

"Jerman ikut menyatakan solidaritas terhadap India dan kami sedang mempersiapkan misi kemanusiaan," kata Kanselir Jerman, Angela Merkel, dalam pernyataan pers seperti dilansir Reuters, Senin (26/4).

\r\n\r\n

Pemerintah Jerman menetapkan India sebagai negara yang sangat terdampak akibat infeksi virus corona. Mereka juga menempatkan India ke dalam daftar khusus sebagai negara dengan penyebaran virus mutasi.

\r\n\r\n

Mulai hari ini, pemerintah Jerman menetapkan aturan bagi seluruh warganya yang tiba dari India harus mempunyai sertifikat negatif Covid-19 dan wajib menjalani karantina selam 14 hari. Sedangkan warga India dan atau warga asing yang datang dari India untuk sementara dilarang masuk ke negara itu.

\r\n\r\n

"Gelombang kedua infeksi virus corona sedang dialami India. Keputusan kita sudah tepat untuk mencegah virus mutasi masuk ke Jerman," kata Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas seperti dikutip oleh surat kabar Rheinische Post.

\r\n\r\n

Kementerian Pertahanan Jerman menyatakan sudah meminta angkatan bersenjata untuk menyediakan fasilitas produksi oksigen berjalan dan pesawat angkut untuk mengirim bantuan bagi India.

\r\n\r\n

Komisi Eropa dilaporkan juga mengirimkan bantuan oksigen dan obat-obatan setelah diminta oleh pemerintah India.

\r\n\r\n

Amerika Serikat dan Inggris juga mengirimkan bantuan bagi India yang tengah kesulitan menghadapi gelombang kedua virus corona.

\r\n\r\n

Jumlah kasus infeksi harian Covid-19 di India juga terus menanjak dan memecahkan rekor dunia. Dalam 24 jam terakhir dilaporkan ada 349.961 orang yang terinfeksi di India.

\r\n\r\n

Akibat lonjakan itu, sejumlah rumah sakit di India terpaksa memulangkan pasien karena ruang rawat penuh dan mereka tidak mempunyai persediaan oksigen yang cukup.

Komentar

Berita Lainnya