Selasa, 23 Februari 2021 8:42:50 WIB

Tahun Ini Tiongkok Berupaya Dorong Vitalisasi Desa dan Percepat Modernisasi Pertanian
Teknologi

Agsan Prawira

banner

Lahan pertanian di Tiongkok

Beijing, Bolong.id – Tiongkok mengeluarkan dokumen yang mengatur dan menekankan upaya untuk mendorong vitalisasi desa secara komprehensif dan mempercepat modernisasi pertanian dan daerah pedesaan. Pekerjaan di bidang pertanian dan pedesaan telah menjadi agenda utama selama 18 tahun berturut-turut sejak 2004.

Isi dokumen menjelaskan bahwa, selama periode Rencana Lima Tahun ke-14 (2021-2025), Partai Komunis Tiongkok akan menganggap pekerjaan yang berkaitan dengan pertanian, daerah pedesaan dan petani sebagai prioritas utamanya.

"Tiongkok akan membuat kemajuan komprehensif dari vitalisasi pedesaan sebagai tugas utama dalam mewujudkan pembaruan di Tiongkok, dan akan mempercepat modernisasi pertanian dan pedesaan dengan upaya seluruh Partai dan masyarakat" kata dokumen tersebut. 

Dokumen tersebut dengan jelas mencantumkan target dan tugas terkait pertanian dan kawasan pedesaan untuk tahun 2021, serta visi yang lebih luas untuk periode hingga 2025.

Tahun ini, negara akan menjaga daerah yang menghasilkan hasil tani tetap stabil, dengan hasil biji-bijian melebihi 650 miliar kg, lebih meningkatkan kualitas produk pertanian dan keamanan pangan, dan memastikan bahwa pertumbuhan pendapatan petani melebihi pertumbuhan penduduk perkotaan.

Negara ini juga akan mulai melaksanakan rencana modernisasi pertanian dan pedesaan, dan selanjutnya mempromosikan reformasi di daerah pedesaan.

Pada 2025, Tiongkok akan melihat kemajuan substansial dalam modernisasi pertanian dan pedesaan, dengan terwujudnya pencapaian untuk fondasi pertanian yang lebih kokoh, berkurangnya kesenjangan pendapatan antara penduduk pedesaan dan perkotaan, serta mewujudkan modernisasi pertanian.

Tiongkok akan menetapkan masa transisi lima tahun untuk negara-negara yang telah terbebas dari kemiskinan dan secara bertahap mengalihkan fokus kebijakan dari pengentasan kemiskinan ke arah mempromosikan vitalisasi pedesaan secara komprehensif.

Negara itu akan terus mengkonsolidasikan hasil pengentasan kemiskinan, mempromosikan vitalisasi pedesaan di daerah-daerah yang telah terlepas dari kemiskinan, dan memperkuat bantuan bagi penduduk pedesaan yang berpenghasilan rendah secara teratur.

Mengenai modernisasi pertanian, dokumen tersebut menekankan kemampuan negara untuk memastikan pasokan biji-bijian dan produk pertanian utama, termasuk menstabilkan area tanam biji-bijian dan meningkatkan hasil luas zona, mempercepat pembangunan sistem modern, mempromosikan ramah lingkungan, budidaya, serta optimalisasi perdagangan hasil pertanian.

Perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan sumber daya plasma nutfah pertanian harus diperkuat dan implementasi proyek-proyek ilmiah dan teknologi utama dalam perkembangan biologis pertanian harus dipercepat.

Dokumen tersebut juga menekankan bahwa negara harus mempertahankan "garis merah" 1,8 miliar mu (120 juta hektar) tanah subur. Pembangunan 100 juta mu lahan pertanian berstandar tinggi dengan hasil tinggi dan stabil terlepas dari kekeringan dan banjir akan selesai tahun ini.

Upaya juga harus dilakukan untuk memperkuat dukungan yang diberikan kepada pertanian oleh ilmu pengetahuan, teknologi dan peralatan, untuk membentuk zona demonstrasi modernisasi pertanian, dengan jumlah total mencapai sekitar 500 zona pada tahun 2025, serta memajukan pembangunan pertanian hijau. (*)

Megawati Putri/Penerjemah

Komentar

Berita Lainnya

Prioritas Agenda Kerja Sama Tiongkok-ASEAN Teknologi

Selasa, 3 November 2020 9:58:24 WIB

banner
CMG Siap Beritakan CIIE ke-3 Teknologi

Rabu, 4 November 2020 1:22:22 WIB

banner
Han Zheng Hadiri Upacara Pembukaan CIIE Ke-3 Teknologi

Jumat, 6 November 2020 1:14:28 WIB

banner
Tiongkok Gelar Harbolnas Terbesar di Dunia Teknologi

Selasa, 10 November 2020 19:55:39 WIB

banner