Selasa, 9 November 2021 0:21:55 WIB
Wakil Ketua DPR RI Kampanyekan Penggunaan Teknologi Hijau di Glasgow
Tiongkok
Agsan
Abdul Muhaimin Iskandar
Jakarta - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar menyebut keseimbangan antara ekonomi Indonesia berbasis SDA dengan pelestarian lingkungan melalui ekonomi hijau berbasis SDM-low carbon di masa depan dapat dicapai dan diatasi dengan 3 cara. Cara pertama adalah dengan mengadopsi teknologi hijau.
Menurutnya teknologi hijau memungkinkan Indonesia mengambil langkah-langkah menuju perubahan yang lebih besar untuk membantu menciptakan masa depan yang lebih hijau dan lestari.
"Kedua, kebijakan fiskal pemerintah. Ibu Sri Mulyani (Menteri Keuangan RI) sangat konsen akhir-akhir ini mengenai kebijakan ini. Dan ketiga, dukungan dan peran warga dan masyarakat," kata pria yang kini disapa Gur Muhaimin tersebut dalam keterangan tertulis, Senin (8/11/2021).
Hal itu diungkapkannya saat menghadiri Talkshow bersama Pelaku Usaha di Paviliun Indonesia COP26 UNFCCC Glasgow hari ini. Di sisi lain, Wakil Ketua DPR RI ini juga mendorong optimalisasi peranan teknologi dan investasi teknologi hijau. Dia berujar teknologi hijau merupakan peluang besar bagi sektor bisnis baik perusahaan swasta dan BUMN Indonesia.
"Teknologi yang saya maksud antara lain efisiensi energi, pemanfaatan hidrogen, transportasi berbasis listrik, pemanfaatan energi surya dan energi angin," ujarnya.
"Teknologi yang saya maksud juga berarti kita harus mampu produksi alat-alat dan produk yang murah terjangkau agar perluasan energi terbarukan dapat di scalling up. Baik dengan cara alih teknologi maupun bekerjasama dengan universitas dan lainnya," imbuh Gus Muhaimin.
Dia menambahkan Indonesia sudah waktunya memulai kebijakan dan investasi untuk menggunakan teknologi untuk mengurangi emisi dalam upaya transisi ekonomi menuju energi hijau, ekonomi hijau, ekonomi rendah karbon selama 3- 4 dekade ke depan. Gus Muhaimin tidak menampik peranan krusial pemerintah dalam mewujudkan arah kebijakan tersebut.
Kepemimpinan dan keberanian pemerintah disebut Gus Muhaimin mutlak diperlukan. Salah satu jalan adalah melalui dukungan fiskal untuk memberi insentif dan dukungan nyata kepada energi hijau (matahari dan angin) dan ekonomi hijau.
Gus Muhaimin menyatakan, dukungan fiskal penting untuk percepatan alih teknologi sehingga eï€siensi energi dan penurunan sumber-sumber energi kotor/fosil dapat dipercepat. Ribuan pemimpin dan desa-desa Indonesia dapat menjadi sumber dan agen perubahan nyata. Dengan skema Transfer Fiskal Berbasis Ekologi (EFT), desa-desa Indonesia dapat digerakkan menjadi penggerak dan penjamin ekonomi hijau.
"Di atas semuanya, kita memerlukan kepemimpinan yang kuat yang dapat memandu semua sektor untuk bersama-sama berubah dan melaksanakan transisi ekonomi. DPR tentu saja, dan kita semua mendukung pemerintah dan pak Jokowi untuk memimpin dengan tegas untuk memimpin transisi-transisi yang akan datang," tukas Gus Muhaimin.
Turut hadir dalam kesempatan itu Wakil Menteri LHK Alue Dohong, Corporate Secretary of PT. Pertamina (Persero) Brahmantya Satyamudi Poerwadi, Presdir PT.Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) Rachmat Makkasau, Dirut Pertamina Power Indonesia Dannif Danu Saputro , Presdir PT. Riau Andalan Pulp and Paper Sihol Aritonang, Commercial Director of Sampoerna Kayoe Edward Tombokan, dan Deputy Direktur Corp Affairs APRIL, Dian Novarina.
https://news.detik.com/berita/d-5802745/ketum-pkb-kampanyekan-penggunaan-teknologi-hijau-di-glasglow.
Komentar
Berita Lainnya
Xi Jinping: Biar Semua Orang Lansia Mempunyai Kehidupan Masa Tua Yang Berbahagia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:14:40 WIB
Hasil Studi Ilmuwan Tiongkok, Minum Teh Setiap Hari Turunkan Risiko Diabetes Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:21:52 WIB
Tiongkok Produksi Kereta Api Hibrid yang BebasPolusi Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:26:6 WIB
Tiongkok Perkirakan Jual 68,5 Juta Tiket Kereta Selama Libur Hari Nasional Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:42:10 WIB
Tiongkok: Perlu Bersama Lindungi Fasilitas Infrastruktur Lintas Negara Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:48:4 WIB
Padi Hemat Air Bantu Petani Panen Melimpah di Tengah Kekeringan Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:51:7 WIB
Lanjutkan Balapan di Musim 2023, Zhou Guanyu Ingin Bawa Semangat dan Budaya Tiongkok Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 15:19:35 WIB
Tiongkok Larang Rokok Elektrik Rasa Buah dalam Peningkatan Regulasi Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:14:12 WIB
Tiongkok mendesak AS untuk mengakhiri kekerasan polisi terhadap orang kulit hitam Amerika selama sesi PBB Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:45:29 WIB
Setengah komunitas pedesaan di Tiongkok tercakup layanan perawatan lansia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:49:6 WIB
Guangzhou: Gerbang maritim Tiongkok ke dunia sejak zaman kuno Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:10:22 WIB
Tiongkok kalahkan Slovenia dan AS di Kejuaraan Tenis Meja Beregu Dunia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:20:34 WIB
Pemasangan Atap Beton Pertama Terowongan Jalan Raya Terpanjang di Provinsi Jiangsu Tiongkok Telah dimulai Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:25:54 WIB
Tiongkok ingin mengoptimalkan struktur ekonomi negara Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:30:30 WIB
Sinopec Tiongkok ingin hapus daftar ADS dari London Stock Exchange Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:50:46 WIB