Minggu, 2 Februari 2025 14:6:37 WIB
Seniman Tiongkok Hadirkan Nuansa Imlek di Jerman
International
AP Wira

Seorang wanita berfoto bersama anggota tim Yingge pada pekan raya kuil Festival Musim Semi di Frankfurt, Jerman, pada 31 Januari 2025. ANTARA/Xinhua/Zhang Fan
FRANKFURT, Radio bharata Online - Ratusan penduduk setempat merasakan kegembiraan perayaan Tahun Baru Imlek atau Festival Musim Semi di Frankfurt, Jerman, pada hari Jumat, saat sekelompok pemain berbusana flamboyan memikat publik dengan tarian mereka yang unik dan meriah dalam perayaan tersebut.
Pertunjukannya khas, yakni perpaduan penuh seni antara drama, tari, dan bela diri, sehingga mendapat nama khusus tarian Yingge, atau "tarian mengikuti lagu sang pahlawan."
Ini adalah bentuk tarian rakyat yang populer di Provinsi Guangdong, China Selatan dan terdaftar sebagai warisan budaya takbenda nasional gelombang pertama pada tahun 2006.
Tim Ximen Yingge yang beranggotakan 25 orang dari Shantou, Provinsi Guangdong, menggembirakan para penonton dengan gerakan mereka yang kuat dan berirama melawan udara musim dingin yang segar di Frankfurt saat pekan raya kuil Festival Musim Semi pertama dimulai di sini.
Diselenggarakan oleh Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Guangdong, tim tersebut saat ini sedang dalam tur delapan hari ke Jerman dan Prancis, dimulai pada hari Selasa, sebagai bagian dari acara "Selamat Tahun Baru Imlek". Frankfurt adalah salah satu dari beberapa tempat yang mereka kunjungi dalam tur tersebut, yang juga mencakup Hanau, Paris, dan Lyon.
Di antara para penonton yang terpesona adalah Rebecca, seorang pelajar, yang merekam seluruh pertunjukan di Frankfurt di telepon genggamnya.
"Saya suka tariannya dan merasa senang bisa merasakan perayaan Tahun Baru Imlek dari dekat untuk pertama kalinya. Para penampilnya sangat bersemangat, dan mereka telah membawa begitu banyak kegembiraan bagi kami. Sungguh spektakuler!" katanya.
Chen Tanpeng, pelatih Tim Ximen Yingge, menyoroti kekhasan penampilan inovatif mereka, dengan mengatakan lebih banyak unsur tarian Tiongkok yang dimasukkan.
Juergen Scheuermann, ketua Asosiasi Persahabatan Hanau-Taizhou, memuji pertunjukan tersebut, dan menyatakan bahwa "Kami menantikan ikatan budaya yang lebih kuat dan hubungan yang lebih dalam antara masyarakat kita."
Bagi para penampil, pengalaman itu sama mengasyikkannya. "Kami datang ke Jerman ... untuk menawarkan pesta budaya yang kaya kepada teman-teman dari seluruh dunia," kata Chen, seraya menambahkan, "Suasana di sini luar biasa -- orang-orangnya hangat, makanannya lezat, dan kami benar-benar gembira merayakan Tahun Baru Imlek di tempat yang begitu indah."
Wu Yanhua, wakil pelatih tim, mengungkapkan kebanggaannya dalam berbagi warisan mereka. "Melalui Yingge, kami berharap dapat mengatasi kendala bahasa dan menghadirkan kegembiraan Tahun Baru Imlek bagi semua orang di mana pun," katanya.
Persiapan tim untuk tur tersebut sangat cermat, berlangsung selama dua bulan untuk memastikan penampilan yang luar biasa.
Selain penampilan mereka, tim tersebut juga membawa sentuhan kampung halaman mereka ke Eropa, dengan memberikan hadiah buatan tangan kepada para penonton lokal, termasuk potongan kertas, sachet bersulam, syair mini Festival Musim Semi, dan gantungan kunci bertema Yingge.
Anna Breit, seorang penduduk setempat, mengatakan, "Sungguh luar biasa... Kostum para pemainnya menakjubkan, dan penampilan mereka tidak hanya mendatangkan kegembiraan tetapi juga memungkinkan kita merasakan semangat Tahun Baru Imlek yang kaya."
Menjelang akhir tahun 2024, UNESCO menambahkan Festival Musim Semi, praktik sosial masyarakat Tionghoa dalam merayakan tahun baru tradisional, ke dalam Daftar Representatif Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan. Setahun sebelumnya, Majelis Umum PBB ke-78 mengakui Tahun Baru Imlek sebagai hari libur resmi PBB, yang menggarisbawahi semakin meluasnya kehadiran festival tersebut di seluruh dunia.
[Xinhua]
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB

Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB

Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB

Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB

Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB

Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB

AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB

Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB

Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB

Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB

Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB

Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB

Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB
