Minggu, 11 Juli 2021 9:35:52 WIB
Survei P2G: 63,3 Persen Ortu Setuju Anak Divaksin Covid-19, Tapi Masih Kurang Sosialisasi
Tiongkok
Angga Mardiansyah
Puluhan anak berusia 12 tahun ke atas di Pekanbaru mengikuti vaksinasi Covid-19 massal yang digelar Kejati Riau, Kamis (8/7/2021). [Foto Riauonline]
Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) mengungkapkan bahwa sebanyak 63,3 persen orang tua setuju anaknya mengikuti program Vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 12-18 tahun.
Hal itu terlihat dalam hasil survei P2G yang dilakukan pada 5-8 Juli 2021 terhadap 9.287 responden orang tua siswa di jenjang pendidikan: SD/MI; SMP/MTs; SMA/SMK/MA, dari 168 kota/kabupaten dan 34 provinsi seluruh Indonesia.
"Sementara 23,5 persen orang tua tidak setuju anaknya divaksin dan 13,2 persen orang tua ragu-ragu anaknya divaksinasi," kata Kepala Bidang Advokasi P2G Iman Zanatul Haeri dalam jumpa pers virtual, Minggu (11/7/2021).
Iman mengatakan hasil baik ini menandakan orang tua sadar akan peran dan upaya mereka untuk memperoleh kesehatan dan keselamatan anak, agar anaknya kembali mendapatkan hak pendidikan di sekolah.
Namun, pemerintah perlu menyoroti 36,7 persen orang tua yang masih tidak setuju atau ragu terhadap vaksinasi anak-anak.
Ribuan orang padati Vaksinasi massal anak di RSUP Dr Mohammad Hosein Palembang, Sabtu (10/7/2021). [ANTARA]
Dari survey P2G disebutkan mereka yang tidak setuju dan ragu beralasan khawatir efek samping yang buruk dari vaksin, vaksin bukan untuk kesehatan, vaksin tidak halal dan vaksin belum teruji.
"Seperti ada orang tua yang percaya vaksin berisi chip dari negara tertentu. Setelah anak divaksin maka chip tersebut akan melekat di tubuhnya. Ada juga yang percaya vaksin haram hukumnya, padahal MUI sudah mengeluarkan fatwa halal," ucapnya.
Sosialisasi vaksin untuk menangkal isu seperti ini harus lebih masif dilakukan pemerintah, sebab survey P2G juga menemukan bahwa 55,5 persen orang tua tidak mengetahui informasi vaksinasi anak di daerahnya.suara.com
Komentar
Berita Lainnya
Xi Jinping: Biar Semua Orang Lansia Mempunyai Kehidupan Masa Tua Yang Berbahagia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:14:40 WIB
Hasil Studi Ilmuwan Tiongkok, Minum Teh Setiap Hari Turunkan Risiko Diabetes Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:21:52 WIB
Tiongkok Produksi Kereta Api Hibrid yang BebasPolusi Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:26:6 WIB
Tiongkok Perkirakan Jual 68,5 Juta Tiket Kereta Selama Libur Hari Nasional Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:42:10 WIB
Tiongkok: Perlu Bersama Lindungi Fasilitas Infrastruktur Lintas Negara Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:48:4 WIB
Padi Hemat Air Bantu Petani Panen Melimpah di Tengah Kekeringan Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:51:7 WIB
Lanjutkan Balapan di Musim 2023, Zhou Guanyu Ingin Bawa Semangat dan Budaya Tiongkok Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 15:19:35 WIB
Tiongkok Larang Rokok Elektrik Rasa Buah dalam Peningkatan Regulasi Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:14:12 WIB
Tiongkok mendesak AS untuk mengakhiri kekerasan polisi terhadap orang kulit hitam Amerika selama sesi PBB Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:45:29 WIB
Setengah komunitas pedesaan di Tiongkok tercakup layanan perawatan lansia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:49:6 WIB
Guangzhou: Gerbang maritim Tiongkok ke dunia sejak zaman kuno Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:10:22 WIB
Tiongkok kalahkan Slovenia dan AS di Kejuaraan Tenis Meja Beregu Dunia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:20:34 WIB
Pemasangan Atap Beton Pertama Terowongan Jalan Raya Terpanjang di Provinsi Jiangsu Tiongkok Telah dimulai Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:25:54 WIB
Tiongkok ingin mengoptimalkan struktur ekonomi negara Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:30:30 WIB
Sinopec Tiongkok ingin hapus daftar ADS dari London Stock Exchange Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:50:46 WIB