Selasa, 12 Juli 2022 15:13:20 WIB

Deng Xijun: Prinsip Satu Tiongkok Adalah Dasar Perdamaian Dan Stabilitas di Selat Taiwan
Tiongkok

Andy Qiu

banner

Dubes Tiongkok untuk ASEAN Deng Xijun saat menyampaikan keterangan pers secara daring

Situasi di Selat Taiwan akshir-akhir ini berkembang semakin rumit. Duta Besar Tiongkok untuk ASEAN Deng Xijun memberikan tanggapan mengenai hal ini dalam kesempatan memberikan keterangan pers secara daring pada hari Selasa (12/07/2022). Berikut kutipannya:

\r\n\r\n
\r\n

"Prinsip Satu Tiongkok adalah dasar perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.

\r\n\r\n

Sejarah dan kenyataan telah berulang kali membuktikan bahwa ketika Prinsip Satu Tiongkok sepenuhnya diakui dan dipatuhi dengan serius, Selat Taiwan nisa tetap tenang dan damai, dan pembangunan damai hubungan lintas selat dapat dicapai. Ketika Prinsip Satu Tiongkok secara sembarangan ditantang atau bahkan dirusak, awan gelap akan berada di atas Selat Taiwan, dan kadang-kadang bahkan mungkin muncul badai dahsyat.

\r\n\r\n

Akar penyebab ketegangan saat ini di Selat Taiwan adalah bahwa otoritas Partai Rakyat Demokratik (DPP) menolak untuk mengakui Konsensus 1992 yang mewujudkan Prinsip Satu Tiongkok, merusak fondasi pembangunan damai hubungan lintas selat dan bergerak lebih jauh dan lebih jauh ke jalan yang jahat dengan meminta dukungan asing untuk mencari "Kemerdekaan Taiwan". Pada saat yang sama, Amerika Serikat mencoba memainkan “Kartu Taiwan” dengan terus-menerus membelokkan dan merusak kebijakan Satu Tiongkok untuk mengganggu dan menghambat pembangunan Tiongkok.

\r\n\r\n

Sekarang kita mendengar banyak orang berbicara tentang mempertahankan status quo. Apa maksud status quo dalam masalah Taiwan? Hanya ada satu Tiongkok dan kedua sisi Selat Taiwan adalah milik Tiongkok sama dan satu. Taiwan adalah bagian dari wilayah Tiongkok. Kedua sisi Selat Taiwan berada dalam konfrontasi politik jangka panjang, tetapi kedaulatan nasional dan keutuhan wilayah Tiongkok tidak pernah terpecah. Ini adalah status quo sebenarnya dari masalah Taiwan, status quo yang tidak pernah berubah dalam sejarah dan tidak dapat diubah di masa depan. Mereka yang menantang dan membahayakan status quo ini justru adalah otoritas DPP yang menganjurkan kemerdekaan dan pasukan AS dan Barat yang mencoba menggunakan masalah Taiwan untuk menahan Tiongkok.

\r\n\r\n

Masalah Taiwan adalah inti dari kepentingan inti Tiongkok, dan merupakan tanggung jawab yang tidak dapat disusutkan bagi semua orang Tiongkok untuk menjaga kesartuan wilayah negara kita. Jangan ada seorang pun, kekuatan apapun, negara manapun yang bermimpi bahwa Taiwan dapat dipisahkan dari Tiongkok.

\r\n\r\n

Prinsip Satu Tiongkok juga merupakan asas fundamental yang perlu diakui dalam menjalin hubungan diplomatik dengan Tiongkok dan merupakan bagian integral dari tatanan internasional pasca Perang Dunia II. Kami berharap semua negara akan sepenuhnya menyadari bahaya besar yang dibawa oleh kekuatan separatis "Kemerdekaan Taiwan" dan bekerja sama dengan Tiongkok untuk menegakkan Prinsip Satu Tiongkok. Semakin jelas posisi untuk menegakkan Prinsip Satu Tiongkok, semakin kuat langkah-langkah untuk membendung kegiatan separatis, semakin besar kemungkinan perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, maka semakin kuat jaminan perdamaian dan kemakmuran akan terwujud di kawasan ini."

\r\n

Komentar

Berita Lainnya