Jumat, 11 November 2022 9:9:53 WIB

Tiongkok Dukung Permintaan Negara-negara Berkembang Tentang Pendanaan Iklim
Tiongkok

Endro - Radio Bharata Online

banner

Xie Zhenhua, mengatakan Tiongkok mendukung mekanisme bagi negara-negara maju untuk memberikan kompensasi kepada negara-negara berkembang atas kerugian dan kerusakan yang disebabkan oleh krisis iklim. CGTN

SHARM EL-SHEIKH, Radio Bharata Online – Tiongkok mendukung permintaan negara-negara berkembang, terutama yang rentan, untuk meminta dana kerugian dan kerusakan dari negara-negara kaya, terkait dampak perubahan iklim.  Utusan khusus Tiongkok untuk perubahan iklim Xie Zhenhua mengatakan hal itu pada hari Rabu (09/11).

Xie, juga perwakilan khusus untuk Presiden Tiongkok Xi Jinping, membuat pernyataan tersebut selama konferensi pers di sesi ke-27 Konferensi Para Pihak (COP27) yang sedang berlangsung untuk Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC).

Xie mengatakan, sebagai negara berkembang, Tiongkok juga menderita kerugian besar tahun ini akibat bencana iklim. Melihat penderitaan negara-negara berkembang lainnya, Tiongkok sepenuhnya menyadari perasaan mereka dan mendukung tuntutan mereka.

Ia mencontohkan, penyelesaian masalah kerugian dan kerusakan sudah jelas, yaitu prinsip “common but differential responsibility” yang ditetapkan oleh UNFCCC, Perjanjian Paris, dan Protokol Kyoto, yang semuanya didasarkan pada penelitian ilmiah dan tanggung jawab historis.

Xie mengatakan, meskipun tidak wajib, Tiongkok tetap bersedia membantu negara-negara berkembang meningkatkan kemampuan beradaptasi mereka, melalui kerja sama Selatan-Selatan. Tiongkok telah menyediakan 2 miliar yuan (sekitar 275,8 juta dolar AS) kepada negara-negara berkembang untuk adaptasi dan mitigasi.

Xie kemudian mendesak negara-negara maju untuk memenuhi janji mereka yang dibuat pada Konferensi Perubahan Iklim Kopenhagen lebih dari satu dekade lalu, untuk memberikan 100 miliar dolar AS setiap tahun kepada negara-negara berkembang.

Xie juga memperkenalkan kemajuan Tiongkok dalam transisi energi, pengendalian emisi metana, dan perdagangan karbon.

COP27 sendiri masih berlangsung di kota pesisir Mesir, Sharm El-Sheikh hingga 18 November 2022. (Xinhua)

Komentar

Berita Lainnya