Jumat, 13 Desember 2024 11:46:46 WIB

Ilmuwan Tiongkok Kembangkan Struktur Zeolit Baru untuk Lepaskan Efisiensi Pemecahan Minyak Berat yang Unggul
Tiongkok

Eko Satrio Wibowo

banner

Tangkapan layar abstrak dan grafik dalam artikel berjudul "Zeolit ​​stabil dengan saluran mesopori yang terurut dan saling terhubung secara atomik" yang diterbitkan pada jurnal Nature (CMG)

Beijing, Radio Bharata Online - Peneliti Tiongkok telah mengembangkan zeolit ​​aluminosilikat baru, ZMQ-1, yang memiliki sistem saluran meso-mikropori yang unik dan saling bersilangan, yang diharapkan dapat meningkatkan proses katalitik dalam industri petrokimia.

Penelitian yang dipublikasikan di Nature pada hari Rabu (11/12) itu menyoroti ZMQ-1 sebagai zeolit ​​aluminosilikat pertama dengan mesopori 28-cincin intrinsik yang saling terhubung. Terobosan ini mengatasi tantangan lama yang terkait dengan keterbatasan ukuran pori zeolit, stabilitas, dan efisiensi katalitik.

Zeolit ​​adalah bahan kristal yang terkenal karena aplikasinya dalam pertukaran ion, penyerapan, dan katalisis. Namun, struktur mikroporinya membatasi penggunaannya dalam memproses molekul yang lebih besar. Peneliti telah mengatasi keterbatasan ini dengan mengembangkan zeolit ​​dengan mesopori intrinsik sambil mempertahankan stabilitas dan keasaman.

Zeolit ​​ZMQ-1 dikembangkan oleh tim peneliti di Institut Bioenergi dan Teknologi Proses Qingdao dari Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok. Ia memiliki lubang yang lebih besar, yang memungkinkan molekul besar untuk melewatinya tanpa hambatan. Pada saat yang sama, ia memiliki stabilitas yang kuat dan dapat melakukan penyaringan molekuler secara stabil bahkan di lingkungan khusus seperti suhu tinggi dan kelembaban tinggi.

Menurut para peneliti, ZMQ-1 membuat proses produksi kimia lebih efisien dan ramah lingkungan. Misalnya, dalam proses pengolahan minyak, material tersebut dapat mengubah minyak berat menjadi bensin dan solar dengan lebih efisien, dengan tingkat konversi lebih dari 80 persen, jauh lebih tinggi dari tingkat rata-rata saat ini sebesar 65 persen.

Pada saat yang sama, metode konversi menggunakan material ini juga dapat mengurangi produksi produk sampingan seperti kokas dan gas buang sehingga prosesnya lebih ramah lingkungan.

Lebih jauh lagi, di bidang pengolahan biomassa, jenis material baru ini dapat mengubah limbah biologis menjadi bahan kimia dengan nilai aplikasi seperti solar dan alkohol.

Di bidang bahan kimia halus dan penyimpanan gas, ia juga dapat menghemat energi dan mengurangi konsumsi untuk produksi industri sehingga memberikan peluang baru untuk mempromosikan peningkatan industri seperti petrokimia dan pemanfaatan biomassa, dan memberikan dukungan penting bagi pengembangan kimia hijau.

Komentar

Berita Lainnya