Kamis, 27 Februari 2025 11:50:32 WIB

Wanita Pertama Tiongkok yang Pergi ke Luar Angkasa Berbagi Kemajuan dalam Hak-Hak Perempuan di Tanah Airnya
Tiongkok

Eko Satrio Wibowo

banner

Astronot Liu Yang, wanita pertama Tiongkok yang melakukan perjalanan ke luar angkasa (CMG)

Jenewa, Radio Bharata Online - Astronot Liu Yang, wanita pertama Tiongkok yang melakukan perjalanan ke luar angkasa, menyampaikan pidato utama melalui tautan video ke pertemuan PBB pada hari Senin (24/2), berbagi visi dan pencapaian Tiongkok dalam memberdayakan dan memajukan populasi perempuannya di era baru.

Liu menyampaikan pidato tersebut pada diskusi panel tingkat tinggi untuk menandai peringatan 30 tahun Konferensi Dunia Keempat tentang Perempuan, dan adopsi Deklarasi dan Platform Aksi Beijing.

Diskusi tersebut berlangsung selama Sidang ke-58 Dewan Hak Asasi Manusia di markas besar PBB di Jenewa.

Dalam pidatonya, Liu Yang mencatat bahwa ia adalah penerima manfaat dan praktisi semangat Deklarasi Beijing, dan saksi bagaimana perempuan Tiongkok menjadi berdaya melalui teknologi. Ketika mesin pesawat luar angkasa Shenzhou dinyalakan, ia tidak hanya merasakan guncangan dari daya dorong seberat 600 ton, tetapi juga kekuatan ratusan juta wanita Tiongkok yang mengangkatnya, katanya.

Promosi kesetaraan gender dalam seleksi dan pelatihan astronot Tiongkok mencerminkan logika inti dari kemajuan perempuan di Tiongkok, yaitu memastikan kesempatan yang sama bagi laki-laki dan perempuan. Ini juga merupakan realisasi konkret dari semangat Deklarasi Beijing, katanya.

Liu mengatakan bahwa selama 30 tahun terakhir, Tiongkok telah menerapkan semangat Deklarasi Beijing dan Platform Aksi di seluruh masyarakat dan telah berbagi pengetahuannya tentang pentingnya memberdayakan perempuan dengan banyak negara, yang merupakan perwujudan nyata dari membangun komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia.

Deklarasi Beijing tidak hanya meletakkan dasar yang kokoh untuk meningkatkan status perempuan di seluruh dunia, tetapi juga memberikan panduan yang jelas bagi negara-negara untuk mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan teknologi, katanya.

Komentar

Berita Lainnya