Minggu, 11 Mei 2025 13:42:18 WIB

Shanghai Percepat Reformasi Bisnis Seiring Target Standar Global

Tiongkok

AP Wira

SHANGHAI, Radio Bharata Online - Shanghai tengah meningkatkan upaya untuk menjadi salah satu tempat terbaik di dunia untuk berbisnis. Pejabat kota mengumumkan 10 reformasi berprioritas tinggi pada hari Kamis yang bertujuan untuk lebih meningkatkan lingkungan bisnisnya guna mencapai standar global teratas.

Langkah-langkah tersebut menyasar titik permasalahan perusahaan dan dimaksudkan untuk menghasilkan hasil nyata pada akhir tahun 2025.

Kota ini menyelaraskan reformasinya dengan tolok ukur global terbaru dari Bank Dunia, yang baru-baru ini menempatkan Shanghai sebagai pemimpin global dalam 22 dari 59 indikator lingkungan bisnis utama.

"Ini menetapkan standar yang lebih tinggi bagi kami," kata Chen Yanfeng, wakil direktur Komisi Pembangunan dan Reformasi Shanghai.

Ia mengatakan evaluasi Bank Dunia berfokus pada kebijakan yang transparan, layanan publik digital, dan hasil yang terukur.

Strategi Shanghai sekarang mencakup penyerapan praktik terbaik internasional, seperti praktik dari perjanjian CPTPP (Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik) dan DEPA (Perjanjian Kemitraan Ekonomi Digital), kata Chen dalam jumpa pers.

Pusat keuangan Lujiazui di Shanghai adalah rumah bagi banyak perusahaan asing.

Wang Yejun, direktur hukum Asosiasi Investasi Asing Shanghai, telah melihat langsung bagaimana reformasi berjalan cepat tahun ini.

"Sejak awal 2025, berbagai departemen pemerintah di Shanghai telah menunjukkan fokus yang jelas pada peningkatan kepuasan bisnis," kata Wang. "Mereka telah mengambil langkah konkret berdasarkan masukan kami."

Ia mengutip penerapan sistem "kode inspeksi" di seluruh kota sebagai contoh. Alat tersebut mengoordinasikan pemeriksaan administratif untuk mengurangi kunjungan berulang dan gangguan.

"Ini tentang mengurangi inspeksi yang tidak perlu dan melakukannya dengan lebih baik," kata Wang.

Permintaan umum lainnya dari perusahaan asing adalah agar hukuman lebih fleksibel. Wang mengatakan departemen pemerintah merespons dengan cepat, menyelenggarakan sesi dialog antara regulator dan asosiasi bisnis.

"Kami juga melihat kemajuan nyata dalam perlindungan kekayaan intelektual," kata Wang. Pada bulan April, Kantor Kejaksaan Rakyat Shanghai Cabang No. 3 membuka stasiun kerja di kantor asosiasi tersebut. Stasiun kerja ini membantu bisnis asing menangani kasus perlindungan kekayaan intelektual dengan panduan hukum dan respons yang lebih cepat.

"Sebagian besar perusahaan asing di sini optimis. Mereka melihat ketulusan pemerintah dan tindakan nyata yang diambil untuk menyelesaikan masalah," katanya kepada Shanghai Daily.

Seorang karyawan asing menggunakan terminal swalayan di Pusat Layanan Terpadu Bakat Luar Negeri Shanghai Hongqiao di Distrik Changning.

BIOYOND Robotics yang berkantor pusat di Shanghai, sebuah perusahaan rintisan di bidang otomatisasi ilmu hayat, menawarkan sekilas dukungan kota tersebut dalam tindakan.

Perusahaan tersebut menggunakan AI dan robotika untuk membangun sistem laboratorium pintar. Inovasi semacam itu membutuhkan waktu dan uang, kata Yan Wenzhou, kepala bagian produk perusahaan tersebut.

Berkat model subsidi "tidak perlu aplikasi", BIOYOND mengakses dukungan secara otomatis melalui sistem data pemerintah.

"Ini menghemat waktu dan dokumen kami," kata Yan. "Kami bisa fokus pada penelitian, bukan formulir."

Perusahaan tersebut juga menerima bantuan keuangan untuk menghadiri berbagai pameran internasional. Untuk perjalanannya ke pameran dagang MEDICA di Jerman, yang harus dilakukannya hanyalah menyerahkan satu formulir untuk memenuhi syarat mendapatkan dukungan.

"Itu membantu memudahkan jalan kami ke pasar luar negeri," kata Yan.

Pemerintah kota juga akan meningkatkan layanan di lingkungan dan kota-kota kecil. Pejabat setempat berupaya untuk menanggapi masalah dengan lebih cepat dengan tujuan membantu usaha kecil merasa lebih terdukung.

Dengan banyaknya wisatawan asing yang datang ke Jalan Tua Qibao yang bersejarah di Distrik Minhang, para pedagang ingin meningkatkan kemampuan bahasa Inggris mereka. Petugas penegak hukum setempat, Wu Xiaolong, yang belajar bahasa Inggris, mengajukan diri untuk mengajar.

Ia melatih pemilik toko dengan frasa sederhana seperti "Berapa harganya?" atau "Tunai atau kartu?" Ia juga mengajarkan mereka tentang undang-undang setempat tentang keamanan pangan dan pengelolaan limbah.

“Kami menggunakan keterampilan kami untuk memenuhi kebutuhan mereka,” kata Wu.

Laboratorium otomatis BIOYOND Robotics yang berbasis di Shanghai

Pendanaan masih menjadi kendala utama bagi banyak bisnis. Untuk mengatasi masalah tersebut, Kota Zhuanqiao di Minhang bekerja sama dengan bank lokal untuk menerbitkan pinjaman merger teknologi pertama di Shanghai berdasarkan program percontohan nasional.

Perusahaan cuka berusia 100 tahun ingin merestrukturisasi kepemilikan untuk inovasi. Pinjaman tersebut memberinya modal jangka panjang untuk melakukannya.

"Ini menunjukkan bagaimana instrumen keuangan dapat memenuhi kebutuhan bisnis," kata seorang wakil gubernur kota.

Dalam kasus lain, Shanghai Macklin Biotech di Distrik Fengxian menghadapi krisis keuangan. Pemerintah distrik menawarkan "Oriental Beauty Valley Loan," sebuah produk kredit yang dirancang khusus untuk perusahaan dengan aset ringan. Perusahaan tersebut memperoleh pinjaman sebesar 10 juta yuan (US$1,38 juta) tanpa agunan.

"Model seperti itu menjembatani kesenjangan antara bank dan perusahaan teknologi kecil," kata CEO Macklin Yang Yong.

Shanghai juga mengambil tindakan di beberapa area utama lainnya.

Ini akan membantu bisnis melindungi reputasi mereka dengan menghapus konten daring yang palsu atau berbahaya.

Kota ini berencana menjalin kerja sama regional yang lebih kuat guna melindungi kekayaan intelektual, dengan dukungan hukum yang lebih cepat dan tindakan keras terhadap pemalsuan.

Untuk menghentikan penyalahgunaan celah hukum, hal itu akan membatasi pengaduan yang didorong oleh keuntungan yang mengganggu bisnis. Dan bagi perusahaan yang menghadapi penutupan, Shanghai bertujuan untuk membuat kebangkrutan lebih cepat dan lebih adil, membantu mereka untuk pulih atau keluar tanpa beban yang berlebihan.

"Kami ingin para pengusaha di Shanghai merasa percaya diri, dihormati, dan bebas berinovasi," kata Gu Jun, kepala komisi pembangunan dan reformasi kota.

"Tujuan kami adalah agar bisnis berkembang, tumbuh, dan ikut ambil bagian dalam kemajuan kota," kata Gu.

Seorang pengunjung memeriksa pajangan di ruang pamer perusahaan kosmetik di Distrik Fengxian Shanghai, bagian dari pusat industri kosmetik Oriental Beauty Valley.

Komentar