Selasa, 4 Maret 2025 10:56:14 WIB
Menlu Tiongkok Mengecam Pernyataan Rubio Yang Terkait Tiongkok
Tiongkok
Endro

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Lin Jian Foto: Kementerian Luar Negeri Tiongkok
BEIJING, Radio Bharata Online - Menanggapi tuduhan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio terhadap Tiongkok mengenai pulau Taiwan, ekonomi dan perdagangan, COVID-19, dan urusan Indo-Pasifik, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Lin Jian mengatakan pada hari Senin, bahwa pernyataan Rubio itu dipenuhi dengan mentalitas Perang Dingin, dan dimaksudkan untuk menyebarkan kebohongan dan kekeliruan.
Tiongkok sangat tidak puas, dan dengan tegas menentangnya, dan Tiongkok telah mengajukan pernyataan serius kepada AS.
Mengenai masalah Taiwan, Lin mengatakan bahwa hanya ada satu Tiongkok di dunia, Taiwan adalah bagian yang tidak dapat dicabut dari Tiongkok, dan pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT), adalah satu-satunya pemerintah sah yang mewakili seluruh Tiongkok. Inilah status quo yang sebenarnya di Selat Taiwan.
Lin Jian mengatakan, AS mendistorsi prinsip satu Tiongkok dan bersikeras "menggunakan pulau Taiwan untuk menahan Tiongkok." Otoritas pulau, di bawah dukungan dan persetujuan AS, mengandalkan AS untuk mengejar "kemerdekaan Taiwan," yang merupakan perubahan mendasar pada status quo di Selat Taiwan.
Ia mencatat bahwa masalah Taiwan adalah masalah yang paling penting, sensitif, dan eksplosif, dalam hubungan Tiongkok-AS. Jika AS tidak ingin memicu konflik, AS harus berhenti melewati batas pada masalah Taiwan.
Sementara mengenai perdagangan dan tarif, Lin mengatakan bahwa AS mempolitisasi dan mempersenjatai masalah ekonomi dan perdagangan, menggunakan fentanil sebagai alasan untuk mengenakan tarif pada Tiongkok, dan menciptakan hambatan bagi kerja sama ekonomi, dan investasi perdagangan yang normal antara Tiongkok dan AS, yang merugikan kepentingan ekonomi dan kredibilitas internasional AS sendiri.
Lin menambahkan, Tiongkok akan menyelesaikan masalah bersama melalui dialog dan konsultasi dengan AS, atas dasar kesetaraan dan rasa saling menghormati, sementara juga mengambil semua tindakan yang diperlukan, untuk melindungi hak dan kepentingannya yang sah. Global Times
Komentar
Berita Lainnya
Xi Jinping: Biar Semua Orang Lansia Mempunyai Kehidupan Masa Tua Yang Berbahagia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:14:40 WIB

Hasil Studi Ilmuwan Tiongkok, Minum Teh Setiap Hari Turunkan Risiko Diabetes Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:21:52 WIB

Tiongkok Produksi Kereta Api Hibrid yang BebasPolusi Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:26:6 WIB

Tiongkok Perkirakan Jual 68,5 Juta Tiket Kereta Selama Libur Hari Nasional Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:42:10 WIB

Tiongkok: Perlu Bersama Lindungi Fasilitas Infrastruktur Lintas Negara Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:48:4 WIB

Padi Hemat Air Bantu Petani Panen Melimpah di Tengah Kekeringan Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:51:7 WIB

Lanjutkan Balapan di Musim 2023, Zhou Guanyu Ingin Bawa Semangat dan Budaya Tiongkok Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 15:19:35 WIB

Tiongkok Larang Rokok Elektrik Rasa Buah dalam Peningkatan Regulasi Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:14:12 WIB

Tiongkok mendesak AS untuk mengakhiri kekerasan polisi terhadap orang kulit hitam Amerika selama sesi PBB Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:45:29 WIB

Setengah komunitas pedesaan di Tiongkok tercakup layanan perawatan lansia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:49:6 WIB

Guangzhou: Gerbang maritim Tiongkok ke dunia sejak zaman kuno Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:10:22 WIB

Tiongkok kalahkan Slovenia dan AS di Kejuaraan Tenis Meja Beregu Dunia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:20:34 WIB

Pemasangan Atap Beton Pertama Terowongan Jalan Raya Terpanjang di Provinsi Jiangsu Tiongkok Telah dimulai Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:25:54 WIB

Tiongkok ingin mengoptimalkan struktur ekonomi negara Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:30:30 WIB

Sinopec Tiongkok ingin hapus daftar ADS dari London Stock Exchange Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:50:46 WIB
